YOGYAKARTA - Bagi seorang aktor, pindah medium karya adalah sebuah tantangan besar. Sinetron, film, panggung teater, hingga streaming online bisa menjadi tempat menunjukkan bakat dan eksitensi. Tak banyak yang bisa mengusai semuanya seperti Prilly Latuconsina.
Prilly mengenali bakat dirinya sejak kecil, pun begitu dia tidak mengandalkan bakat alami dengan belajar akting di sanggar Ananda. Prilly Latuconsina memulai kariernya di dunia hiburan Tanah Air sejak 2009 dengan menjadi pembawa acara Si Bolang.
BACA JUGA:
Prilly Latuconsina Ungkap Kunci Sukses
Debut aktingnya dimulai dari sinetron Get Married The Series 1 pada 2010 dan mencapai puncaknya empat tahun kemudian ketika berperan sebagai Sisi di Ganteng-Ganteng Serigala.
Anak sulung dari Rizal Latuconsina dan Ully Djulita ini lantas menjajal peran di layar lebar tahun 2013 dalam film yang berjudul Honeymoon. Namun, kesuksesan di sinetron tak serta merta membawanya pada kesuksesan di film.
Tiga tahun setelah berperan di layar lebar, Prilly baru bisa memperoleh bintangnya ketika bermain film Hangout yang berhasil meraih 2,6 juta penonton lebih. Prilly lantas membintangi film Danur: I Can See Ghost yang juga menjad box office dengan 2,7 juta penonton. Film ini mendapatkan penghargaan rekor muri sebagai film dengan penonton terbanyak dalam waktu enam hari.
Pandemi mengubah arah karir Prilly. Lagi-lagi dia harus menyesuaikan diri dengan medium baru, video streaming. Saat film dipaksa tiarap karena bioskop ditutup untuk mengurangi resiko penyebaran COVID-19, sineas tergagap. Tiga bulan dalam kebingungan tentang protokol kesehatan, semua aktivitas syuting dihentikan.
Prilly dan Reza Rahadian menjadi pemecah kebekuan dengan hadirnya serial My Lecturer My Husband. Serial yang tayang di WeTV ini membalikkan keadaan. Membawa gairah baru untuk perfilman Indonesia.
Baca selengkapnya di: Eksklusif Prilly Latuconsina Ungkap Kunci Sukses: Beradaptasi di Semua Kondisi