Berita DIY: Sekolah di Kota Yogyakarta Tidak Kesulitan Terapkan Disiplin Prokes Saat PTM
Ilustrasi - Simulasi pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah di Kota Yogyakarta pada akhir Mei 2021 (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Beberapa sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas tak alami kesulitan  menerapkan disiplin protokol kesehatan secara ketat. Hal ini disampaikan langsung oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta.

“Semuanya berjalan baik dan lancar. Penerapan protokol kesehatan dan pemenuhan fasilitas lain serta mekanisme pembelajaran tatap muka sejauh ini tidak ada kendala. Baik-baik saja semua,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budi Ashrori di Yogyakarta, Senin.

Terapkan Disiplin Prokes Saat PTM

Meskipun sekolah dinilai dapat menjalankan prokes dan mekanisme pembelajaran tatap muka terbatas dengan baik, namun Budi memastikan ia tetap berkoordinasi dengan Pemerintah DIY.

“Semua langkah dan mekanisme PTM terbatas ini tetap kami koordinasikan dengan Pemerintah DIY. Semua dilakukan terus dan intensif,” katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.

Selain sekolah, Budi menyebutkan siswa yang memilih mengikuti PTM terbatas juga tidak mengalami kesulitan saat menerapkan berbagai aturan yang ditetapkan sekolah.

Proses PTM terbatas di tahapan SD dan SMP di Kota Yogyakarta telah berlangsung selama sepekan terakhir.

Siswa yang dianjurkan mencontoh PTM terbatas merupakan siswa yang telah menjalani vaksinasi COVID-19. “Untuk SD, yang disarankan baru siswa kelas 6, yang kelas 5 ke bawah belum,” katanya.

Menurut data, capaian vaksinasi untuk pelajar di Kota Yogyakarta dikala ini telah menempuh lebih dari 85 persen.Sebelumnya, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi menyebut, penggunaan protokol kesehatan dikala PTM terbatas tak cuma dilaksanakan di kelas tapi juga dikala siswa datang dan pulang sekolah.

“Mekanismenya siswa dari sejak mereka datang, masuk kelas, dan saat pulang sekolah harus memenuhi aturan protokol kesehatan,” katanya.

Ia berharap penerapan prokes secara menyeluruh selain pemenuhan fasilitas prokes di sekolah dapat mengantisipasi munculnya klaster penularan saat PTM terbatas.

“Seluruh sekolah di Yogyakarta setidaknya sudah dua kali menjalani verifikasi protokol kesehatan untuk PTM terbatas dan semuanya memenuhi ketentuan,” katanya.