Berita DIY: Kemenag Ingin Satgas Sertifikasi Halal di DIY di Percepat Layanannya
Sekretaris Jenderal Kemenag RI Nizar Ali memberikan sambutan dalam acara Temu Lintas Sektoral Pengembangan Kerja Sama Jaminan Produk Halal di Yogyakarta

Bagikan:

YOGYAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Pelayanan Sertifikasi Halal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapat permintaan lamgsung dari Kementerian Agama RI agar sanggup mempercepat pengurusan jaminan halal berbagai produk pelaku usaha di daerah ini.

"Yogyakarta adalah pusatnya kuliner maka perlu ada percepatan jaminan halal untuk berbagai produk," kata Sekretaris Jenderal Kemenag RI Nizar Ali saat acara Temu Lintas Sektoral Pengembangan Kerja Sama Jaminan Produk Halal di Yogyakarta, Selasa malam.

Satgas Sertifikasi Halal di DIY di Percepat Layanannya

Menurut dia, Satgas Halal DIY sebagai kepanjangan tangan dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama perlu mengoptimalkan pelayanan sertifikasi halal, fasilitasi pembiayaan sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro kecil (UMK), termasuk mendorong terbentuknya eksosistem halal.

"Komisi VIII DPR RI sudah memberikan dukungan agar pelaksanaan sertifikasi halal di daerah dapat berjalan secara optimal," kata dia.

Terbitnya Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 perihal Cipta Kerja, ujar Nizar, turut memberikan banyak kemudahan bagi pelaku UMK dalam menjalankan sertifikasi halal, apalagi, dikala ini telah ada Program Sertifikasi Halal secara Cuma-cuma (Sehati).

Nizar menuturkan kesadaran mengurus sertifikasi halal perlu kembali digaungkan terhadap para pelaku usaha terutama UMK karena benar-benar berguna untuk memberikan kepastian halal beragam produk mereka.

"Misalnya punya grobag (dagangan), grobag itu tidak ada stempel halal, tentu akan berbeda apabila sudah ada jaminan halal untuk dagangan yang disajikan," kata dia yang dikutip VOI dari ANTARA.

Satgas Pelayanan Sertifikasi Halal, kata Nizar, memiliki peran yang amat penting dalam memberikan pendampingan sertifikasi halal di daerah mengingat jumlah pelaku usaha sangat besar sebagai penopang ekonomi di Tanah Air.

"Terlebih hampir semua pelaku usaha masuk kategori UMK yang masih membutuhkan pelayanan dan bimbingan langsung dalam proses sertifikasi halal," kata dia.