Amerika Serikat Mengecam 'Serangan Udara' China ke Taiwan
Jet tempur F-16 Taiwan membayangi pesawat pembom H-6 China di zona pertahanan udara. (Wikimedia Commons 軍事新聞通訊社)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Akibat serangan terbesar China ke zona pertahanan udara Taiwan, mendapatkan kecaman dari Amerika Serikat (AS) karena sebagai aktivitas militer 'provokatif' dan 'mengganggu stabilitas'.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price pada Hari Minggu waktu setempat meminta Beijing untuk menghentikan 'tekanan dan paksaan militer, diplomatik dan ekonominya terhadap Taiwan'.

Amerika Serikat Mengecam 'Serangan Udara' China

"Amerika Serikat sangat prihatin dengan aktivitas militer provokatif Republik Rakyat China di dekat Taiwan, yang membuat tidak stabil, berisiko salah perhitungan, merusak perdamaian dan stabilitas regional," ujar Price dalam sebuah pernyataan seperti mengutip Reuters 4 Oktober.

Komentar itu menyusul serangan rekor baru pada hari Sabtu oleh 39 pesawat, sehari setelah Beijing memperingati Hari Nasionalnya dengan mendengungkan pulau demokratis yang memiliki pemerintahan sendiri itu dengan 39 pesawat tempur, termasuk pembom H-6 berkemampuan nuklir.

Taiwan mengirim pesawat tempur untuk memperingatkan pesawat China, sementara metode rudal dikerahkan untuk memantau mereka.

Beijing mengklaim pulau berpenduduk 23 juta jiwa itu sebagai miliknya dan tak mengabaikan penerapan energi untuk menempuh tujuannya.

Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan kepada wartawan pada Hari Sabtu, "China telah berperang dan merusak perdamaian regional sambil terlibat dalam banyak tindakan intimidasi."

"Terbukti bahwa dunia, komunitas internasional, semakin menolak perilaku seperti itu oleh China," tukasnya.

Baca selengkapnya di: Kutuk 'Serangan Udara' China ke Taiwan, Amerika Serikat: Merusak Perdamaian dan Stabilitas Regional