Melalui TNI Polri, Bantuan BT-PKLW Disalurkan ke 141 Kabupaten dan Kota Seluruh Indonesia
Presiden Joko Widodo didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubowono X menyalurkan BT-PKLW. (foto: ekon.go.id)

Bagikan:

JAKARTA - Dalam upaya meringankan beban masyarakat pemilik usaha mikro seperti PKL dan warung, pemerintah mengunggulkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) selama penerapan PPKM Level 4 di 141 Kabupaten/Kota dari 28 Provinsi.

Salah satu program untuk masyarakat kecil adalah Bantuan Tunai untuk Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW) yang disalurkan melalui TNI dan Polri.

Tujuan program BT-PKLW ini untuk mendorong agar PKL dan pemilik warung bisa segera bangkit dengan perbaikan situasi pandemi. Para penerima BT-PKLW adalah PKL dan pemilik warung yang belum mendapatkan bantuan melalui skema Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).

Masing-masing penerima akan mendapatkan bantuan uang tunai sebesar 1,2 juta rupiah. Bantuan ini diberikan kepada 1 juta PKL dan pemilik warung, sampai dengan akhir tahun 2021.

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubowono X menyalurkan BT-PKLW secara langsung kepada para penerima di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Jawa Tengah, Sabtu 9 Oktober.

Presiden berharap agar program BT-PKLW benar-benar bermanfaat untuk membantu para PKL dan pemilik warung untuk bangkit kembali.

"Pada kesempatan ini, saya resmikan dimulainya pemberian bantuan tunai untuk 1 juta pedagang kaki lima dan warung-warung kecil di seluruh Indonesia. Diberikan bantuan sebesar Rp1,2 juta per orang dan dimulai pertama kali di kawasan Malioboro, Yogyakarta," ungkap Presiden Joko Widodo di Kawasan Malioboro, dikutip dari laman ekon.go.id, Sabtu 9 Oktober.

Penyaluran program bantuan tunai Program BT-PKLW ini secara bersamaan juga disalurkan di 141 Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia, melalui TNI dan Polri.

Sementara Menko Airlangga menyampaikan bahwa saat ini mesin pertumbuhan ekonomi sudah mulai membaik. Kepercayaan diri masyarakat untuk beraktivitas mulai meningkat, sehingga berdampak baik untuk ekonomi masyarakat, termasuk sektor pariwisata.

"Pertumbuhan ekonomi Yogyakarta juga sangat baik di tingkat 11,81% pada kuartal 2 tahun 2021," ujar Menko Airlangga.

Program BT-PKLW diinisiasi untuk melengkapi program Pemerintah yang sudah berjalan selama ini seperti BPUM, subsidi bunga KUR, penjaminan kredit modal kerja UMKM, PPh Final UMKM ditanggung Pemerintah, dan restrukturisasi kredit UMKM.

Skema penyaluran yang dilakukan melalui petugas TNI dan Polri mempertimbangkan efektivitas penyaluran bantuan secara cepat dan merata di seluruh Indonesia. Bahkan, langsung dapat diterima oleh masyarakat kecil. Petugas terjun langsung melakukan pendataan dan verifikasi penerima BT-PKLW.

Hingga 8 Oktober 2021, data calon penerima yang sudah masuk sebesar 930.773 orang dan sudah terverifikasi. Data ini akan terus meningkat hingga capaian target yang ditentukan.

Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dari total 19.360 penerima BT-PKLW, bantuan sudah tersalurkan kepada 7.341 PKL dan pemilik warung. Target pencapaian sudah mencapai 39,68%.

Di Provinsi DIY yang sudah terdata sebanyak 24.518 orang, dan yang sudah disalurkan oleh Polri sebanyak 7.471 orang. Sedangkan untuk wilayah Kota Yogyakarta sendiri, dari total 4.974 data penerima BT-PKLW, bantuan yang sudah tersalurkan kepada 963 PKL dan pemilik warung atau mencapai 21,40%.