Invasi Lionfish di Laut Aegea Bikin Ilmuwan Turki Khawatir
Ilustrasi lionfish. (Wikimedia Commons/Alexander Vasenin)

Bagikan:

JAKARTA - Lionfish, spesies berbisa yang mempesona orang-orang yang tidak terbiasa dengan warna cerah dan siripnya yang berbeda, muncul sebagai ancaman baru di Laut Aegea Turki, para ahli memperingatkan.

Ikan invasif yang berasal dari Laut Merah, dan meskipun tidak berbahaya bagi manusia, namun memangsa ikan kecil yang disebut rumah Aegea. Ini kemungkinan akan mengganggu ekosistem jika tidak dibendung, kata para ilmuwan maritim.

Seperti spesies invasif lainnya, ikan tersebut menukar habitatnya dengan perairan Turki karena krisis iklim yang memberikan kondisi yang sesuai untuk spesies asing di habitatnya.

Faktanya, lionfish diketahui pertama kali 'terjun' ke Laut Mediterania pada awal 1990-an melalui Terusan Suez. Sejak 2012, telah lebih umum di pantai Aegea, terutama di lepas Izmir, provinsi terbesar Turki di sepanjang pantai.

Hamdullah Aras, seorang penyelam profesional di Karaburun Izmir mengatakan, mereka semakin sering menemukan lionfish dan populasi mereka terkonsentrasi di lepas pantai distrik Seferihisar.

"(Ikan) Itu tidak berbisa kecuali Anda menyentuhnya. Sudah lama populer di kalangan fotografer bawah air, karena tubuhnya yang berwarna-warni dan kami bahkan memiliki orang-orang yang secara khusus datang ke sini untuk mengambil foto lionfish," katanya kepada Anadolu Agency, seperti mengutip Daily Sabah 25 Oktober.

lionfish
Ilustrasi lionfish. (Wikimedia Commons/Alexander Vasenin)

Sementara itu, Profesor Murat Bilecenoğlu, seorang ahli hidrobiologi dari Universitas Adnan Menderes mengatakan, penampakan pertama lionfish terjadi di lepas pantai Iskenderun di selatan Turki dan dalam waktu kurang dari lima tahun menjadi lazim di sepanjang pantai Izmir.

Bilecenoğlu mengatakan, lionfish sangat tahan terhadap suhu dan salinitas air, memungkinkannya untuk berkembang dengan mudah. Diterangkan olehnya, komunitas ilmiah khawatir tentang kemajuannya di seluruh Laut Aegea.

"Selama Terusan Suez terbuka, kita akan melihat lebih banyak spesies invasif di sini," terangnya. Bilecenoğlu menambahkan, lionfish menimbulkan ancaman terutama bagi ikan yang hidup di dekat pantai, "makanan utamanya."

Terpisah, Profesor Okan Akyol dari Ege University mengatakan kepada AA, kerapu kehitaman dan kerapu putih adalah salah satu predator utama lionfish, tetapi jumlahnya telah menurun di perairan Turki karena penangkapan ikan yang banyak.

"Kelompok termasuk dalam larangan penangkapan ikan, tetapi penangkapan ikan ilegal mengancam mereka," keluhnya. Akyol mengatakan, lionfish digunakan sebagai makanan laut dan kampanye untuk mempromosikan konsumsinya dapat membantu dalam pemberantasannya.