Menlu Wang Yi: Taliban Ingin Berdialog dengan Dunia, China Siap Menjadi Tuan Rumah
Menlu China Wang Yi. (Wikimedia Commons/Tasnim News Agency/Erfan Kouchari)

Bagikan:

JAKARTA - Taliban sangat ingin berdialog dengan seluruh dunia, dan masyarakat internasional harus membantu Afghanistan dengan perkembangannya, ujar Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Rabu.

Dalam pidato yang disampaikan melalui tautan video ke sebuah konferensi di Iran, Menlu Wang mengatakan Beijing siap menjadi tuan rumah pembicaraan lebih lanjut antara Afghanistan dan tetangganya tentang masa depan negara itu.

"Taliban sangat ingin berdialog dengan dunia. China siap menjadi tuan rumah pertemuan Afghanistan dengan negara tetangga pada waktu yang tepat," kata Menlu Wang Yi dalam komentar yang disiarkan langsung oleh TV pemerintah Iran, mengutip Reuters 27 Oktober.

Pertemuan Afghanistan dan negara-negara tetangga dihadiri secara langsung oleh para menteri luar negeri Pakistan, Tajikistan, Turkmenistan dan Uzbekistan, dan China dan Rusia berpartisipasi melalui tautan video.

Pembicaraan tersebut mengikuti konferensi serupa yang melibatkan negara-negara tetangga Afghanistan yang diselenggarakan oleh Pakistan pada Bulan September, bertujuan untuk membangun perdamaian yang tahan lama di Afghanistan.

China, yang tidak berperang di Afghanistan, telah memberikan tanda damai kepada Taliban sejak mereka mendapatkan kembali kekuasaan di Afghanistan setelah penarikan pasukan AS pada Agustus.

Sementara, Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya sedang mencari cara untuk terlibat dengan Taliban dan memastikan bantuan kemanusiaan mengalir ke negara itu, tanpa memberi mereka legitimasi yang mereka cari.

Pejabat Amerika Serikat dan perwakilan Taliban membahas bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan bulan ini di Qatar, kendati Washington mengatakan pertemuan itu tidak berarti pengakuan terhadap Taliban.

Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya enggan memberikan dana kepada Taliban sampai gerakan militan Islam memberikan jaminan bahwa mereka akan menegakkan hak asasi manusia, dan khususnya hak-hak perempuan.

Terpisah, pada konferensi Rabu di Iran, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mendukung pembentukan pemerintah inklusif di Afghanistan, televisi pemerintah melaporkan. Pernyataannya menggemakan sikap resmi Iran.

Muslim Syiah Iran telah menjadi musuh Taliban Muslim Sunni garis keras selama beberapa dekade, tetapi selama beberapa tahun terakhir telah secara terbuka bertemu dengan para pemimpin Taliban. Pada bulan Juli, Teheran menjadi tuan rumah pertemuan perwakilan pemerintah Afghanistan saat itu dan komite politik tingkat tinggi Taliban.

Untuk diketahui, Iran telah mengkritik Taliban, yang mengambil alih Afghanistan pada Agustus, karena mengecualikan etnis minoritas dari pemerintah.