Coachella dan Woodstock, Festival Musik Dunia dengan Misi yang Berbeda
Suasana festival musik Coachella 2022 yang digelar 15-17 April dan 22-24 April di Indio, California. Untuk pertama kali musisi Indonesia hadir di festival musik ini. (Twitter@coachella)

Bagikan:

JAKARTA - Festival musik Coachella 2022 tahun ini, selain menjadi perhatian pencinta musik live show warga dunia juga menjadi sorotan publik Indonesia. Penyebabnya, ada tiga musisi asal Indonesia yang berkesempatan manggung di festival musik bergengsi tersebut.

Ketiganya adalah Niki Zefanya, Rich Brian, dan Waren. Niki mencatat sejarahnya sebagai penyanyi perempuan Indonesia pertama yang manggung di Coachella 2022, yaitu festival musik seni tahunan di Amerika Serikat.

Niki Zefanya, musisi Indonesia saat tampil di festival musik Coachella 2022. (Instagram@nikizefanya)

Setelah hiatus dua tahun karena imbas pandemi COVID-19 akhirnya festival musik ini kembali di gelar kembali di Empire Polo Club, Indio, California, Amerika Serikat. Acara ini digelar dua pekan pada 15-17 April dan 22-24 April. Sejak dilaksanakan pada tahun1999 festival ini dapat dikunjungi oleh 250 ribu penggemar dari seluruh dunia. Coachella pun menjadi salah satu ajang festival musik paling berpengaruh saat ini.

Akibat Woodstock 1999 Rusuh

Dikutip dari superlive.id, kerusuhan festival musik Woodstock pada tahun 1999 yang merenggut korban jiwa, dianggap sebagai cikal berdirinya Coachella. Pada masa itu semua festival musik berpotensi kerusuhan dan berbahaya. Lantas apa bedanya Woodstock dengan Coachella?

Woodstock hadir tahun 1969, di saat Amerika Serikat sedang doyan perang dengan Vietnam dan munculnya kaum hippie yang antiperang. Generasi muda Amerika terkena dampak The Draft atau wajib militer akhirnya merasa sudah muak dengan perang.

Woodstock pertama kali digelar pada 15-18 Agustus 1969 dengan misi menolak agresi militer, kehadirannya disambut dengan meriah karena semuanya menginginkan perdamaian. Hingga saat ini Woodstock dianggap sebagai festival musik ikonis. Terlepas dari semua kontroversi di setiap pertunjukkannya.

Penampilan Rage Against The Machine di Woodstock Festival 1999 yang berakhir dengan kerusuhan dan menelan tiga korban jiwa. (WIKIPEDIA)

Coachella pada awal digelar, ditujukan untuk memberikan panggung kepada musisi dan seniman yang tidak populer baik di media ataupun radio. Bagi seniman indie, Coachella merupakan ajang bagi mereka untuk menunjukkan penampilan terbaik. Namun karena semakin mendunia, Coachella pun menghadirkan nama-nama besar industri musik di panggungnya.

Coachella merupakan nama lembah dikawasan Gurun Colorado, California. Di lembah ini terdapat beberapa kota salah satunya adalah Indio, yang menjadi lokasi festival musik Coachella.

Kawasan lembah Coachella ini sangat populer menjadi tujuan wisata saat musim dingin. Lokasi yang sangat luas dan jauh dari keramaian kota besar membuat Coachella sangat cocok untuk festival musik besar, sebagai sarana melepaskan kejenuhan.

Ide Paul Tollet

Dilansir dari laman timeout.com, Coachella pertama kali digelar pada Oktober 1999 dengan menampilkan Beck dan Rage Against the Machine. Ajang ini merupakan festival musik dengan harga terjangkau. Tiket yang dijual penyelenggara yaitu Goldenvoice hanya 50 dolar AS per hari.

Paul Tollet merupakan otak festival musik ini. Tollet berprofesi sebagai promotor band Pearl Jam pada tahun 1999, ketika band tersebut menggelar konser di di Indio, California.

Paul Tollet (kiri) sang penggagas festival musik Coachella yang awalnya ditujukan bagi para musisi indie di seluruh dunia. (Tangkapan Layar YouTube)

Walau awalnya banyak yang menertawakan idenya, namun Tollet berhasil pada festival Coachella perdananya. Ajang pertama mengalami kerugian hingga 850 ribu dolar AS atau sekitar Rp12,1 miliar, karena total 70 ribu tiket hanya terjual 37 ribu tiket.

Namun keputusan Goldenvoice menyediakan tiket terusan selama dua hari, berefek pada pendapatan yang melonjak. Festival ini menjadi gelaran musik pertama yang memperoleh keuntungan lebih dari 100 juta dolar AS atau sekitar RP1,4 triliun dalam setahun. Keuntungan ini diperoleh dari 250 ribu orang yang menyaksikan festival musik ini.

Honor Artis

Hingga saat ini Tollet masih memberikan panggungnya kepadanya musisi dari indie hingga yang terkenal. Honor untuk band indie mendapatkan bayaran 500 dolar AS atau sekitar RP7,1 jutaan hingga 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,43 miliar.

Untuk bintang utama bisa mendapat bayaran hingga 1 juta dolar AS. Rekor pembayaran tertinggi masih milik Beyonce pada tahun 2018.

Tahun ini harga tiket terusan Coachella untuk tiga hari dijual dari 449 dolar AS atau RP6,4 jutaan sampai 1.119 dolar AS atau sekitar RP16 jutaan.

Festival musik Coachella hampir selalu digelar setiap tahun. Hanya pada pada tahun 2000 festival ini absen, karena pada saat itu banyak digelar festival musik sejenis yang menimbulkan kejenuhan. Akibat pandemi COVID-19 festival ini kembali ditunda 2020 hingga 2021, sampai akhirnya hadir lagi pada 2022.