Pembentukan <i>Joint Task Force</i> Bakal jadi <i>Legacy</i> Indonesia di Presidensi G20
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto: Tangkap layar Youtube Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa salah satu bukti konkrit dalam Presidensi Indonesia di G20 adalah upaya mewujudkan pembentukan joint finance health task force. Menurut Menkeu, satuan kerja ini bakal melakukan inisiasi dalam hal penguatan arsitektur kesehatan global.

“Ini akan menjadi bukti nyata di pertemuan sektor finance track dengan menggandeng pada Kementerian Kesehatan di anggota forum G20 yang tujuannya mendorong kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi pandemi di masa yang akan datang,” ujar dia saat memberikan keterangan pers secara virtual dalam agenda Sherpa Track-Finance Track G20, Rabu, 15 Desember.

Menkeu menambahkan, upaya tersebut sekaligus komitmen Indonesia dalam memimpin arah perekonomian dunia dalam satu tahun ke depan.

“Joint task force adalah bentuk konkrit dari leadership Indonesia dan Presidensi Indonesia di G20, khususnya untuk bidang keuangan di dalam rangka untuk kita bisa recover together, recover stronger. Jadi, dunia bisa pulih secara bersama-sama dan tidak ada negara yang tertinggal untuk bisa mencapai perekonomian yang lebih kuat,” tuturnya.

Untuk diketahui, pembentukan joint finance health task force didasari pada ketidaksiapan dunia untuk menghadapi pandemi COVID-19 yang telah menelan biaya hingga 12 triliun dolar AS dan 5 juta orang meninggal. Oleh karenanya, para menteri keuangan dan menteri kesehatan di bawah G20 pun sepakat untuk membangun sebuah mekanisme yang disebut pencegahan pandemi atau pandemic preparedness.

Negara-negara G20 juga sepakat bahwa 70 persen penduduk dunia harus sudah divaksin pada pertengahan 2022 atau 40 persen pada akhir tahun ini.