2 Triliun Dolar Lenyap dari Kapitalisasi Pasar, Investor dan Trader Aset Kripto di Indonesia Tak Kapok
Ilustrasi Cryptocurrency. (Foto: Pexels/Worldspectrum)

Bagikan:

JAKARTA - Cryoptocurrency atau aset kripto dilanda ‘musim dingin’ pada sepanjang 2022 ini. Harga aset kripto jatuh drastis hingga membuat sejumlah investor dan trader rugi besar.

Bahkan kabarnya, dana senilai dua triliun dolar lenyap dari kapitalisasi pasar. Meski demikian, investor dan trader aset kripto di Indonesia tetap optimistis.

Data tersebut merupakan hasil survei platform perdagangan dan investasi aset kripto, Tokenomy dan Indodax. Mereka merilis laporan investor kripto di Indonesia tahun ini yang merupakan hasil analisa dari survei yang diadakan pada September.

VP of Growth Tokenomy Muhammad Ikhwan membeberkan, hasil survei tersebut menyebutkan 82 persen responden percaya bahwa aset kripto merupakan investasi masa depan. Bahkan, menurut data, 1 dari 5 responden percaya investasi kripto lebih baik dari investasi tradisional lainnya.

"Meski tahun 2022 menandai 'musim dingin' kripto yang baru, di mana sebesar 2 triliun dolar lenyap dari kapitalisasi pasar," ujar Ikhwan, seperti dinukil dari Antara, Sabtu, 19 November.

Ada beberapa aset kripto yang diminati oleh investor. Sebanyak 10 aset kripto yang paling diminati investor kripto di Indonesia tahun 2022 menurut hasil survei: BTC, ETH, BNB, DOGE, USD stablecoin, TRX, SHIB, ADA, XRP, dan LTC.

Hasil laporan survei juga menunjukkan adanya persistensi dari investor di Indonesia dalam berinvestasi atau melakukan perdagangan kripto. Sebanyak 88 persen responden menyatakan akan menambah investasi kripto mereka dalam en bulan ke depan.

"Apabila kita telaah lebih lanjut, bahkan responden yang menyatakan sedang dalam posisi merugi pun mayoritas juga ingin menambah investasi kripto mereka," kata Ikhwan.

Meskipun adopsi aset kripto secara global perjalanannya masih jauh, 71 persen responden setuju stablecoin adalah masa depan pembayaran.

Sebanyak 75 persen responden juga percaya akan adanya Central Bank Digital Currency (CBDC) pada masa depan. Bahkan 61 persen responden menyatakan ingin menggunakan stablecoin untuk mengirimkan uang ke teman dan keluarga.

Untuk adopsi Decentralized finance (DeFi), 1 dari 3 responden pernah melakukan trading di platform DEX, namun hanya 1 dari 8 responden yang pernah menggunakan layanan pinjaman DeFi.

Melirik ke pasar Non Fungible Token (NFT), sebanyak 31 persen responden menyatakan pernah berjual beli NFT, dan hanya 20 persen responden menyatakan tidak berminat, sedangkan 48 persen yang belum pernah merambah NFT menunjukkan minat dalam NFT di masa depan.

Ikhwan juga menyebutkan, kepercayaan dan harapan investor yang besar terhadap masa depan Bitcoin dan aset kripto, dapat mendorong kembali sentimen kenaikan atau bullish pasar kripto pada masa mendatang.