Genap Berusia ke 9 Tahun, Ini Harapan Indodax untuk Ekosistem Blockchain di Tanah Air
CEO Indodax, Oscar Darmawan. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Indodax, crypto exchanges pertama di Indonesia genap berusia 9 tahun. Di usianya yang ke 9, Indodax ingin berpartisipasi untuk memperkuat ekosistem blockchain di Indonesia.

Teknologi blockchain memiliki urgensi karena teknologi ini diyakini akan menjadi solusi atas teknologi yang sudah lama. Di samping itu, Teknologi blockchain merupakan teknologi yang transparan, tercatat, dan tentunya lebih aman.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengungkapkan, blockchain merupakan bagian dari revolusi industri yang membuat proses menjadi lebih terintegrasi. Dari sudut pandang user, mungkin tidak akan terlalu terlihat bedanya cuma mungkin akan semakin terasa bahwa data itu akan semakin terintegrasi, semakin teratur, dan semakin cepat.

“Blockchain adalah sebuah infrastruktur yang akan mengubah dunia. Developer di Indonesia yang kini menggunakan teknologi blockchain sudah semakin bertambah. Komunitas mengenai blockchain, tidak hanya kripto namun juga web 3, metaverse dan lainnya pun semakin bertambah,” ujar Oscar dalam keterangannya, Rabu 15 Februari.

“Sebagai stakeholder kripto dan blockchain kita perlu mensupport ekosistem nya agar semakin kokoh. Penggunaan blockchain tidak hanya sebatas di game, di kripto atau yang berkaitan dengan finansial namun niscaya bisa berguna untuk industri lainnya seperti di industri kesehatan, pemerintahan, IoT dan lain sebagainya,” imbuh Oscar.

CTO Indodax William Sutanto mengatakan, blockchain merupakan bagian dari revolusi industri yang membuat proses menjadi lebih terintegrasi. Teknologi ini juga merupakan teknologi masa depan.

“Di masa depan saya melihat bahwa blockchain akan digunakan sehari hari oleh masyarakat awam tapi sebenarnya mereka tidak tahu betul bahwa teknologi yang digunakan itu mengandung teknologi blockchain karena kedepannya perkembangan blockchain akan semakin natural,” jelas William.

“Bagi para pelaku blockchain, memberikan literasi tentang teknologi blockchain merupakan keharusan agar masyarakat bisa semakin melek. Mengapa teknologi itu baik digunakan di Indonesia pada zaman seperti ini. Teknologi blockchain bukan menggantikan teknologi yang sudah ada. Tetapi, ini teknologi mutakhir yang melengkapi teknologi yang lama,” ungkap William.

Dunia blockchain semakin populer di Indonesia belakangan ini. Semenjak tingginya keingintahuan masyarakat terhadap dunia kripto, semakin tinggi juga pencarian mengenai teknologi blockchain. Bukan hanya di kalangan komunitas IT, namun teknologi ini mulai familiar di kalangan masyarakat awam.

Fenomena yang berawal dari perkembangan teknologi internet ini kian menjadi sorotan masyarakat umum. Ditanya harapan mengenai landscape blockchain ke depan, Oscar berharap ke depannya masyarakat awam sudah memahami bahwa blockchain adalah suatu infrastruktur yang terpercaya.

"Harapannya ke depan terhadap landscape blockchain, saya ingin orang banyak mengetahui tentang teknologi blockchain dan membangun sesuatu dari blockchain. Entah massih belajar atau masih prototype atau sekalian bisa membuat bisnis di blockchain jika punya target yang besar. Karena kalau lihat di luar negeri sudah banyak dan sayangnya di Indonesia belum terlalu banyak. Jika project blockchain semakin banyak tentu ekosistemnya akan semakin kokoh. Yang selama ini tau blockchain hanya sebatas jual beli kripto jadi semakin yakin bahwa blockchain gak hanya sebatas itu namun menjadi suatu teknologi yang bisa kita manfaatkan dan mengubah dunia,” ujar William Sutanto.

Sebagai tambahan informasi, Indodax memiliki counter offline yang bisa dipakai oleh para member untuk berkonsultasi yang berada di pusat bisnis Sudirman, DKI Jakarta dan Seminyak, Bali. Di Indodax, Bitcoin dan aset kripto lainnya bisa dimiliki oleh siapa saja dengan mudah dan aman dengan mulai dari harga Rp10 ribu saja.