BPK Suarakan Risiko <i>Blue Economy</i> dan Kecerdasan Buatan di Forum G20 India
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun. (Foto: Andry Winanto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun mengungkapkan, perkembangan teknologi informasi dan kemajuan zaman saat ini membawa risiko tersendiri bagi sektor keuangan.

Hal tersebut dua sampaikan dalam agenda Supreme Audit Institution (SAI) G20 yang berlangsung di India.

“SAI perlu melakukan kerja sama yang erat dalam menghadapi tantangan dan risiko di bidang blue economy dan artificial intelligence,” ujarnya dalam keterangan tertulis hari ini, Kamis, 15 Juni.

Menurut Isma, dinamika tersebut menuntut pemerintah, regulator, maupun praktisi usaha untuk semakin meningkatkan kerja profesional.

“Kami mendorong transparansi dan akuntabilitas keuangan negara, hasil SAI20 juga harus sejalan dengan Agenda G20, SAI20 Communique sebelumnya, and INTOSAI Global Voice,” tutur Isma.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Pemeriksa India atau Comptroller and Auditor General India menekankan bahwa lembaga pemeriksa berperan penting dalam blue economy dan responsible artificial intelligence untuk memastikan tata kelola yang baik, transparansi dan akuntabiltas, serta mengoptimalkan dampak positifnya untuk kehidupan.

“G20 Sherpa India (pertemuan jalur keuangan) menyampaikan bahwa prioritas SAI20 tersebut sangat relevan dengan tema G20 Presidensi India,” kata dia.

Disebutkan pula jika peran SAI sangat penting dalam untuk meyakinkan sumber daya digunakan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kepercayaan publik.

“Kami menyampaikan apresiasi pelaksanaan SAI20 Summit ini sebagai kelanjutan dari Indonesia yang mempunyai hubungan kuat dengan India,” tegasnya.

Untuk diketahui, SAI20 merupakan Engagement Group G20 yang dibentuk pada 2022 di Bali saat Presidensi G20 Indonesia.

Di Pulau Dewata, negara yang tergabung berhasil menyepakati Communique pertama dengan tiga prioritas isu yaitu gobal health architecture, sustainable energy transition, dan digital transformation.

Sebagai kelanjutannya, SAI20 Summit tahun 2023 yang dihadiri oleh 8 SAI anggota G20 dan 9 SAI negara di luar G20 sebagai invitee, menghasilkan Communique atas blue economy dan responsible artificial intelligent.

Selain itu, Summit secara resmi mempublikasikan Compendium pada tema tersebut.