Punya Potensi EBT Hampir 4.000 GW, Indonesia Baru Manfaatkan 12,7 GW
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Yudo Dwinanda Priaadi mengungkapkan Indonesia memiliki potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 3687 Gigawatt (GW). Meski memiliki potensi yang besar, pemanfaatan EBT di Indonesia baru menyentuh 12,7 GW.

"Masih kecil dibandingkan dengan potensi kita yang hampir 4000 GW potensi kita. Masih banyak potensi kita sampai beberapa dekade yang akan datang," ujar Yudo dalam paparannya pada Tripatra Engineering Summit, Jumat 13 Oktober.

Dengan tingginya potensi tersebut, lanjut Yudo, Indonesia masih memiliki potensi besar dalam menambah bauran energi bersih. Untuk itu, kata dia, perlu didukung tren penurunan biaya pembangunan EBT, biaya investasi untuk pembangunan EBT termasuk biaya integrasi. Ia juga berharap harga tersebut semakin murah dan dapat bersaing dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sudah beroperasi.

Menurutnya Indonesia memiliki potensi EBT besar, tersebar dan beragam untuk mendukung ketahanan energi nasional dan pencapaian target bauran energi. Potensi EBT tersebut antara lain surya yang tersebar di seluruh wilayah NTT, Kalimantan Barat dan Riau yang memiliki radiasi lebih tinggi dengan potensi 3294 GW dan baru dimanfaatkan 323 MW. Selanjutnya hidro yang tersebar di seluruh Indonesia khususnya Kalimantan Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, SUmatera Barat dan Papua yang memiliki potensi 95 GW dan baru dimanfaatkan 6.738 MW.

"Bioenergi yang tersebar di seluruh Indonesia baik berupa produk utam, limbah lahan perhutanan, limbah industri. Jenis potensinya meliputi biofuel, biomassa dan biogas yang baru termanfaatkan 3118 MW dari potensi 57GW," lanjut Yudo.

Selanjutnya angin terutama di NTT, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Aceh dan Papua yang memiliki potensi 155 GW dan baru dimanfaatkan 154 MW. Kemudian panas bumi yang tersebar di wilayah ring of fire meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Yogyakarta yang baru dimanfaatkan 2373 MW dari potensi sebesar 23 GW.

Terakhir, laut yang tersebar di seluruh Indonesia terutama DI Yogyakarta, NTT, NTB dan Bali dengan total potensi 63 GW dan belum dimanfaatkan sama sekali.