Harga Minyak Dunia Meroket, Bos Medco Harap Bisa Dongkrak Kinerja Perusahaan
Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro. (Foto: Maria Trisnawati/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro buka suara soal harga minyak dunia yang belakangan semakin meningkat.

Hilmi menilai, peningkatan harga minyak ini akan berimbas pada pertumbuhan kinerja perusahaan yang dipipmpinnya.

"Ya kalau harga minyak naik, ya perusahaan baguslah," ujar Hilmi saat ditemui wartawan di Hotel Pullman Jakarta, Jumat 13 Oktober.

Sebagai perusahaan komoditas, kata di, dengan adanya kenaikan harga mintyak dunia tentu saja akan berimbas pada peningkatan kinerja perusahaan.

Meski tidak merinci target peningkatan yang diperoleh, Hilmi yakin kinerja Medco akan terdongkrak.

"Pokoknya gini, kalau perusahaan komoditas itu, kalau harga minyak naik, performance perusahaan pasti tambah bagus," pungkas Hilmi.

Asal tahu saja, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatat penurunan laba bersih hingga 60,58 persen menjadi 119 juta dolar AS di Semester I-2023. Besaran tersebut dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di 303,05 juta dolar AS.

CEO Medco Roberto Lorato mengatakan menurunnya laba bersih perseroan dikarenakan kontribusi yang lebih rendah dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Selain itu, realisasi harga migas yang lebih rendah, yang sebagian diimbangi oleh volume migas yang lebih tinggi.

Adapun harga rata-rata migas masing-masing sebesar 75,2 dolar AS per barel dan 7,2 per mmbtu, atau turun 29,1 per barel dibandingkan dengan 2022 yang sebesar 104,4 per barel.

Di sisi lain, pendapatan emiten besutan Hilmi Panigoro ini tercatat meningkat tipis 0,72 persen (yoy) menjadi senilai 1,11 miliar dolar AS, dibandingkan sebelumnya sebesar 1,10 miliar dolar AS pada semester I-2022.

Rinciannya, pendapatan perseroan terdiri atas kontrak penjualan minyak dan gas bumi senilai 941,99 juta dolar AS, kontrak konstruksi senilai 106,26 juta dolar AS, dan kontrak penjualan listrik senilai 24,22 juta dolar AS.

Selain itu, perseroan juga membukukan pendapatan dari kontrak operasi dan jasa pelayanan senilai 12,72 juta dolar AS dan kontrak penjualan jasa lainnya senilai 8,91 juta dolar AS.