Kornas Gempita: Percepatan IP400 Harus Ditunjang dengan Alsintan
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

PARIGI - Koordinator Nasional gerakan pemuda tani Indonesia (Kornas Gempita) mengatakan, percepatan indeks pertanaman 400 (IP400) di daerah harus ditunjang dengan alat dan mesin pertanian supaya tujuan program dapat tercapai target empat kali tanam setahun.

"Pemerintah menerapkan pola ini sebagai upaya untuk peningkatan produksi, guna mencapai tujuan itu perlu ditujukan dengan sarana dan prasarana memadai," kata Adi Herndiyus dikutip dari ANTARA, Minggu, 24 Desember.

Menurut dia, penguatan indeks pertanaman penting dilakukan guna meningkatkan kapasitas produksi dan produktivitas padi secara nasional, yang mana metode ini empat kali tanam dan panen dalam setahun sebagai upaya optimalisasi potensi pertanian dalam negeri.

Pola tanam ini secara tidak langsung juga mempengaruhi kebiasaan petani, yang sebelumnya tiga kali tanam dalam setahun, kini digenjot lebih maksimal dengan harapan produksi pertanian semakin lebih baik.

"IP400 salah satu terobosan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memajukan sektor ini supaya dapat bersaing dengan negara-negara penghasil pangan lainnya. Gempita sebagai salah satu mitra pemerintah berupaya membantu petani dalam penerapan metode ini," ujarnya.

Ia menilai, Parigi Moutong salah satu daerah di Sulteng membantu menjaga ketahanan pangan secara lokal, regional maupun ketahanan pangan nasional.

Karena kabupaten ini merupakan salah satu daerah penghasil pertanian, sehingga perlu dikembangkan keberlanjutan sektor tersebut.

"Sudah saatnya pemuda ikut ambil bagian mengembangkan pertanian melalui berbagai hasil riset untuk diterapkan di lapangan. Petani merupakan garda terdepan menjaga kedaulatan pangan dalam negeri, maka kami bagian dari pertanian ikut memajukan sektor ini," ucap Adi.

Menurut data Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Parigi Moutong tahun 2023, luas tanam padi kabupaten ini mencapai 68.793 hektare dengan luas panen 59.161,5 hektare dan produktivitas rata-rata 47,5 kuintal/hektare menghasilkan gabah kering panen (GKP) 239.538,5 ton.

"Informasi saya terima, bahwa Parigi Moutong salah satu daerah sentra beras, dan itu terlihat dengan jumlah produksi gabah mencapai ratusan ribu ton, saya berharap Pemerintah Daerah (Pemda) memberikan dukungan lebih maksimal kepada petani setempat. Selain ketersediaan alsintan, juga perlu ketersediaan benih bersertifikat supaya produk mereka hasilkan bermutu," tuturnya.