Kemenperin Apresiasi GRP Ekspor Baja ke Kanada, Nilainya Tembus Dua Juta Dolar AS
Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kemenperin Doddy Rahadi. (Foto: Dok. Kemenperin)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi, komitmen PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP/GGRP) yang telah menembus pasar ekspor.

Pada awal 2024, perseroan melepas ekspor baja struktur ke Kanada.

Hal tersebut menunjukkan kualitas produk baja dalam negeri telah diakui oleh kancah dunia sehingga dapat menembus pasar internasional.

Artinya, industri baja Indonesia sudah memiliki daya saing sangat tinggi dibandingkan dengan produk serupa dari negara-negara lain.

"Sehingga, produk baja lokal dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik serta bisa bersaing secara global," kata Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kemenperin Doddy Rahadi dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Selasa, 16 Januari.

Ekspor baja struktur GRP pada awal 2024 mencapai 1.500 metrik ton (MT) ke Kanada, dengan nilai sekitar 2 juta dolar AS. Pada Maret 2022 lalu, GRP melakukan ekspor baja struktur sejumlah 700 MT atau senilai 1 juta dolar AS ke Arizona, Amerika Serikat.

Sebelumnya pada September 2020, GRP juga melakukan ekspor perdana baja struktur ke Vancouver, Kanada, sebanyak 4.600 ton senilai 4,7 juta dolar AS. Padahal, saat itu terjadi pandemi COVID-19.

Doddy menilai, upaya GRP juga menjadi cermin bahwa industri manufaktur nasional semakin percaya diri untuk memperluas pasar ekspor di kancah global.

Hal ini didukung kualitas produk lokal yang kian berdaya saing dan permintaan pasar ekspor yang terus meningkat, sehingga mendorong optimalisasi produktivitas perusahaan.

"Salah satu subsektor manufaktur yang memiliki kinerja gemilang di tengah perlambatan ekonomi global adalah industri logam dasar. Apalagi, industri logam dasar dikenal sebagai mother of industry, yang selama ini telah berperan penting memacu pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.

Pemerintah, lanjut dia, mendukung transformasi industri baja nasional menjadi industri hijau. "Kami mengapresiasi komitmen GRP untuk mendukung dekarbonisasi melalui peluncuran Net Zero Roadmap, sesuai dengan target kami untuk mencapai target NZE pada 2050 di sektor industri," tuturnya.

Pada kesempatan sama, Presiden Direktur GRP Fedaus mengatakan, produk baja struktural yang diekspor GRP pada awal tahun ini untuk mendukung pembangunan proyek Yukon Bridge di Kanada.

"Dengan Weather Resistance Grade, produk ini mengandung penambahan nikel untuk ketahanan korosi, menjadikannya pilihan ideal untuk konstruksi jembatan dalam cuaca ekstrem," jelasnya.

Melalui ekspor baja struktural ini, lanjut Fedaus, GRP berupaya untuk menciptakan prestasi baru dan memperkuat posisi Indonesia di panggung global.

"Komitmen kami tidak hanya pada peningkatan kualitas produk baja, tetapi juga pada peran kami dalam mendukung pembangunan infrastruktur di skala internasional," ungkap dia.

Menurutnya, kontribusi GRP pada penguatan industri besi dan baja di Indonesia tidak hanya tentang angka ekspor, tetapi juga terkait menciptakan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.

"Perusahaan berkomitmen untuk terus berinovasi, menjaga standar kualitas tinggi dan memainkan peran penting dalam membentuk citra positif Indonesia di dunia industri," imbuhnya.