Tips Menjalankan Strategi Sustainable Branding dari Co-Founder Kayn Label
Ilustrasi sustainable (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Tips menjalankan strategi sustainable branding dibutuhkan oleh pengusaha yang punya concern terhadap lingkungan dan sosial. Strategi ini tidak hanya mendatangkan keuntungan, namun secara tidak langsung ikut meminimalisir masalah lingkungan yang berujung pada climate change semakin buruk.

Tips Menjalankan Strategi Sustainable Branding

Secara umum sustainable branding adalah konsep bisnis yang melibatkan kesadaran lingkungan dan sosial ke dalam produknya. Berbeda dengan bisnis konvensional yang hanya memikirkan untung-rugi materi, sustainable branding berusaha mencapai manfaat yang lebih besar baik untuk diri sendiri maupun orang-orang di sekitar.

Untuk mencapai sustainable branding, pebisnis bisa melakukan berbagai macam cara. Misalnya, menghindari plastik dan menggantinya dengan bahan alami. Pengusaha restoran bisa menggantu seditan plastik dengan sedotan bambu, atau mengganti kantong plastik dengan kantong kertas, dan sebagainya.

Strategi sustainable branding juga lebih mudah dilakukan karena memiliki tujuan yang jelas yakni meraup keuntungan sekaligus menjaga lingkungan dan sosial. Berikut ini tips dan langkah menjalankan sustainable branding yang bisa dilakukan, dikutip dari situs Studio Noel.

  1. Tetapkan Tujuan Sustainable Anda

Yang harus dilakukan pertama kali adalah menentukan apa yang akan diperjuangkan. Apakah bisnis ingin berkontribusi terhadap pengurangan jejak karbon, melestarikan SDA, atau hal lain yang berkaitan dengan masyarakat adat?

Setelah menentukan tujuan Anda bisa mencoba menulis bagaimana cara bisnis Anda mencapai tujuan tersebut.

  1. Mulai Iklankan Bisnis dengan Cap Sustainability Brand

Setelah menentukan tujuan dan cara mencapainya, mulailah mengiklankan bisnis Anda dengan “cap” sustainability brand. Cara ini diperbolehkan asal memiliki tujuan yang jelas.

Sebagai contoh, Anda mulai menerapkan penggunaan kantong belanja berbahan kertas atau kain untuk bisnis baju. Sedangkan untuk bisnis restoran cobalah untuk mengiklankan bisnis bahwa di tempat Anda hanya menggunakan sedotan yang dapat didaur ulang. Cara ini dilakukan untuk memperkuat identitas bisnis yang berkelanjutan Anda.

  1. Pahami Target Audiens Anda

Seperti layaknya bisnis, pemilik usaha juga harus tahu siapa taget audiensnya mencakup apa kebutuhan mereka, keinginan, kebiasaan, bahkan posisi audiens apakah mendukung kegiatan bisnis ramah lingkungan atau tidak.

Semakin rinci data audiens, semakin mudah bagi pebisnis untuk menciptakan strategi sustainable branding nantinya.

  1. Utamakan Transparansi dan Kejujuran

Membangun brand yang sustainable memang tidak mudah. Sayangnya ada pula brand yang mencoba membranding bisnis dengan tema-tema sustainable hanya untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Sedangkan produk yang dijual justru berkebalikan dengan sustainable itu sendiri.

Sangat tidak disarankan untuk menggunakan strategi sustainable palsu karena akan memicu reaksi keras dari masyarakat, bahkan akan merusak reputasi merk Anda. Penempelan label ramah lingkungan pada produk yang berkebalikan dengan prinsip keberlanjutan hanya akan memperburuk citra produk Anda.

  1. Jangan Takut Berinovasi

Inovasi sangat dibutuhkan pebisnis untuk mengembangkan maupun memasarkan produknya. Di sisi lain, membangun brand yang  berkelanjutan harus mampu menyesuaikan zaman yang terus berubah. Di sinilah inovasi dibutuhkan.

Inovasi membantu produk agar dapat diterima oleh generasi di masa depan sehingga bisnis bisa terus berjalan.

  1. Manfaatkan Saluran Komunikasi

Komunikasi adalah hal terpenting dalam membangun bisnis serta mengampanyekan isu lingkungan. Untuk menunjang aktivitas ini manfaatkan berbagai saluran baik elektronik maupun konvensional. Komunikasi sendiri bisa dilakukan dengan melibatkan brand Anda, misalnya dengan membuat sebuah video pendek atau poster dengan kalimat persuasif.

  1. Evaluasi Rantai Pasokan dan Audit Proses yang Ada

Cek secara berkala seluruh aspek rantai pasokan, dari pengadaan bahan, manufaktur, dan distribusi. Hal ini dilakukan agar praktik dan etis berkelanjutan bisa dilakukan secara menyeluruh. Lakukan pula audit terhadap proses yang ada.

Langkah audit bisa dilakukan dengan berkala sehingga pemilik bisnis mampu mengurangi limbang, mengurangi konsumsi energi, hingga mengurangi jejak karbnon.

  1. Ukur dan Evaluasi

Tiap bisnis harus diukur serta dilakukan kegiatan evaluasi khususnya terhadap kebijakan dan prosedurnya. Dua langkah ini penting untuk mengetahui sejauh mana kontribusi perusahaan terhadap langkah menjaga lingkungan.

Bagi masyarakat yang ingin menciptakan produk berkelanjutan, simak rekomendasi ide bisnis sustainable sebagai salah satu pertimbangan.

Itulah beberapa tips menjalankan strategi sustainable branding. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.