Ada Kenaikan Tarif, Berikut Lima Fakta Menarik Jalan Tol Layang MBZ
Tol MBZ (Foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Tarif Jalan Tol Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) akan naik dalam waktu dekat.

Rencana kenaikan tarif sebut telah mengantongi restu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang telah menerbitkan surat keputusan.

"Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor: 250/KPTS/M2024 dalam waktu dekat akan diberlakukan penyesuaian tarif Ruas Jalan Layang Mohamed Bin Zayed," demikian bunyi keterangan dikutip dari unggahan resmi @official.jmtransjawa, Rabu, 28 Februari.

Berdasarkan informasinya, kenaikan tarif di Jalan Tol MBZ mulai dari Rp1.500 hingga Rp14.000.

Berikut ini lima fakta menarik Jalan Tol Layang MBZ yang tarifnya bakal naik dalam waktu dekat:

1. Proses Pembangunan Jalan Layang MBZ

Proses pembangunan tol tersebut memerlukan waktu dua tahun. "Proses pembangunan Jalan Layang MBZ membutuhkan waktu selama dua tahun, yakni dimulai pada 2017 hingga 2019," demikian tulis keterangan @official.jmtransjawa, dikutip Senin, 4 Maret.

2. Dibangun dengan menggunakan teknologi terkini

Jalan Layang MBZ dibangun dengan menggunakan metode teknologi Sosrobahu, Precast dan Steal Box Girder.

"Teknologi ini akan meminimalkan ruang kerja terhadap dampak hambatan lalu lintas," ujarnya.

3. Asal Usul Nama MBZ

Faktanya, nama Jalan Layang Mohamed Bin Zayed merupakan wujud penghormatan bagi Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menjalin hubungan diplomatik di bidang sosial, budaya dan ekonomi selama 45 tahun sejak 1976 dengan Indonesia.

4. Sistem Transaksi

Sistem pembayaran pada Jalan Layang MBZ sangat efisien dilakukan karena sudah terintegrasi dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah.

"Seharusnya transaksi dilakukan dua kali menjadi satu kali transaksi," katanya.

5. Mempercepat Waktu Perjalanan

Bagi masyarakat yang ingin ke Cirebon lebih cepat melalui Jalan Layang MBZ. Estimasi Jakarta-Cirebon tanpa tol memerlukan waktu 6 jam, sedangkan menggunakan tol hanya perlu 3 jam saja.

"Estimasi tersebut dalam kondisi lalu lintas lancar dan kendaraan normal," imbuhnya.

Adapun jalan tol layang yang membentang dari wilayah Jakarta hingga ke Cikampek tersebut memiliki total panjang 38 kilometer (km).

Jalan tol layang ini menjadi salah satu penghubung bagi masyarakat yang ingin menuju Cirebon, Jawa Barat, ataupun sebaliknya.

Terkait