Bali Mau Jadi Destinasi Wisata Medis, Luhut: Sudah Ada Beberapa Investor yang Mau Buka Rumah Sakit Internasional
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Keinginan pemerintah untuk membangun rumah sakit berkelas internasional di Bali semakin terang. Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sudah ada investor yang bersedia untuk proyek rumah sakit tersebut.

Seperti diketahui, Pulau Dewata diwacanakan menjadi salah satu destinasi kesehatan untuk meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan di dalam negeri.

"Rencana pengembangan health tourism dengan membuka rumah sakit internasional untuk penanganan penyakit spesifik, seperti kanker dan tumor, itu sudah ada beberapa investor yang berminat untuk ini,” ujar Luhut Pandjaitan dalam webinar 'Bali Economic and Investment Forum 2021', Kamis, 8 April.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan bila terealisasi, wisata kesehatan akan menyumbang kontribusi terhadap jumlah kunjungan pelancong yang masuk ke Indonesia. Kata dia, rencana ini masuk dalam strategi jangka menegah hingga panjang pengembangan pariwisata di Bali.

Untuk diketahui, rencana pemerintah mengembangkan pariwisata berbasis kesehatan telah muncul sejak 2020. Pada Agustus 2020, Luhut mengatakan Indonesia merupakan negara asal wisatawan medis dengan jumlah 600 ribu orang atau terbesar di dunia mengalahkan Amerika Serikat dengan jumlah 500 ribu orang.

Masyarakat Indonesia umumnya melakukan perjalanan medis ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini karena layanan kesehatan di dua negara itu murah serta menjanjikan kesembuhan yang lebih cepat.

Lewat wisata medis ini, pemerintah berharap Indonesia bisa melakukan diversifikasi ekonomi, menarik investasi luar negeri, dan membuka lapangan pekerjaan baru.

Sebelumnya, Luhut menyebut bahwa pemerintah akan membuka rumah sakit internasional dengan menggandeng rumah sakit asing dari Singapura dan Australia. Luhut berujar kerja sama dengan rumah sakit asing diperlukan agar masyarakat tak perlu bepergian ke luar negeri untuk mendapat pengobatan untuk penyakit khusus.

Lebih lanjut, kata Luhut, dalam setahun belanja masyarakat untuk traveling dan berobat ke luar negeri mencapai 6 miliar hingga 7 miliar dolar AS.

"Ada beberapa rumah sakit yang kita approve (setujui), nanti kita suruh mereka bersaing. Ada dari Mayo Clinic dan John Hopkins, Anderson ada dari Australia dan Singapura dan sebagainya," ungkapnya, di acara "Outlook 2021: The Year of Opportunity" yang diselenggarakan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Rabu, 21 Oktober 2020.

Luhut mengatakan bahwa rumah sakit internasional tersebut akan dibuka di beberapa kota besar di Indonesia. Di antaranya adalah Bali, Jakarta, dan Medan.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diklaim Luhut, sudah setuju untuk membuka International Hospital di Bali Jakarta dan juga di daerah Medan.

"Supaya rakyat kita berobat dalam negeri dan juga kualitas rumah sakit kita akan makin baik," tuturnya.