Sisilia, Perempuan Asal Kupang NTT yang 'Lengserkan' Sunarso di Posisi Dirut BRI Disebut Erick Thohir Punya Latar Belakang yang Membanggakan
Sisilia, perempuan 22 tahun asal Kupang yang menjadi CEO BRI dalam Program Gilrs Take Over. (Foto: Dok. BRI)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) hari ini memiliki bos baru yang menjabat sebagai direktur utama alias chief executive officer (CEO).

Tidak main-main, penunjukan tersebut dilakukan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Atas keputusan tersebut, Sunarso terpaksa ‘lengser’ dari posisinya sebagai orang nomor satu di BRI.

Tapi tunggu dulu, langkah Erick Thohir ini menjadi bagian dari program Girls Take Over yang merupakan rangkaian agenda Kementerian BUMN untuk memberi kesempatan kepada talenta muda agar bisa merasakan pengalaman menjadi CEO sehari di perusahaan negara.

Adalah Sisilia, perempuan muda berusia 22 tahun asal Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang merasakan hebatnya menjabat sebagai orang nomor satu di bank pemerintah dengan jaringan terluas se-Indonesia. Menurut Erick, penunjukan Sisilia bukan tanpa alasan.

“Di kampung halamannya, dia memang memiliki latar belakang yang memang membanggakan,” ujar Menteri BUMN seperti yang dilansir laman resmi BRI pada Rabu, 6 Oktober.

Tercatat, Sisilia pernah menjadi educator dan Plt. Kepala Sekolah Pendidikan Usia Dini yang membawahi empat kelas besar di sebuah Lembaga Pendidikan swasta di kota Kupang. Sejak 2015, dia pun tergabung dalam komunitas di bidang pendidikan dan lingkungan.

Dalam kesempatan tersebut ‘mantan’ Dirut BRI Sunarso yang digeser Sisilia mengungkapkan jika program Gilrs Take Over sejalan dengan upaya perseroan dalam mendukung kesetaraan gender. Menurutnya, Sisilia adalah cerminan perempuan muda Indonesia yang multi talenta, yang dapat menciptakan nilai untuk kemajuan masyarakat seperti halnya visi BRI.

“Kami menjamin dengan baik penerapan kesetaraan gender. Selain itu, BRI berkomitmen untuk selalu menjaga agar dalam lingkungan kerja tidak terdapat diskriminasi dalam hal gender, suku, agama, serta ras,” tegas Sunarso.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kesempatan kerja dan pengembangan karir di tubuh perseroan senantiasa dilakukan dengan memperhatikan kompetensi setiap individu melalui metode yang terukur.

“Komitmen ini dapat dilihat dari perbandingan pekerja wanita dan pria di BRI yang hampir berimbang,” katanya.

Secara mendetail Sunarso menyebut komposisi pekerja BRI berdasarkan data akhir 2020 menunjukan bahwa 42,36 persen pegawai adalah perempuan dan 57,64 persen lainnya merupakan laki-laki.

“Ini adalah bukti bahwa BRI selaras dengan program Kementerian BUMN yang menargetkan keterwakilan perempuan di dewan komisaris, dewan direksi, dan satu level di bawah direksi BUMN sebesar 15 persen pada 2021 dan 25 persen pada 2023,” ucap dia.

Untuk diketahui, program Girls Take Over merupakan kampanye global yang diinisiasi oleh Plan International dan diselenggarakan serentak di 75 negara setiap tahun. Kampanye tersebut untuk memperingati Hari Anak Perempuan Internasional (International Day of the Girls) yang jatuh pada 11 Oktober.

Adapun pada 2022 tema yang diangkat adalah kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan di dunia kerja. ‘

Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Srikandi BUMN sejak 17 Agustus hingga Oktober 2021 untuk memperingati hari Anak Perempuan Internasional tersebut.

Selain Sisilia, ada lima perempuan muda lainnya dari berbagai provinsi yang terpilih sebagai finalis untuk mengambil alih (takeover) Menteri Badan Usaha Milik Negara dan lima Dirut BUMN selama sehari melalui program Girls Take Over.