Berita Gunung Kidul: Gunung Kidul Tunggu Informasi Pusat Kelanjutan BPUM Terdampak COVID-19
Wakil Bupati Gunung Kidul Heri Susanto meninjau pameran UMKM. (ANTARA)

YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih menunggu kepastian kabar dari pemerintah sentra berkaitan kelanjutan program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM)untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang terkena imbas pandemi COVID-19.

"Bantuan pusat berupa bantuan langsung tunai (BLT) khusus untuk pelaku usaha yang diberikan sejak dimulainya pandemi COVID-19 terakhir diterima akhir 2021. Bantuan juga berasal dari Pemda DIY. Namun sampai saat ini, belum ada perkembangan informasi bantuan Bantuan Produktif Usaha Mikro dari pusat maupun DIY," kata Kepala Bidang (Kabid) UMKM Dinas Koperasi dan UKM Gunung Kidul Agus Basuki di Gunung Kidul, Minggu seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Seperti diketahui, BPUM diberikan sebesar Rp2,4 juta di 2020 dan kemudian satu tahun kemudian turun menjadi Rp1,2 juta. Kemudian, bantuan dari Pemda DIY kepada UMKM berbasis kelompok berbadan hukum. Total ada 832 pemilik usaha yang tergabung dalam asosiasi, sentra usaha hingga forum komunikasi mendapatkan bantuan sebesar Rp1,2 juta.

Gunung Kidul Tunggu Informasi Pusat

Dia menjelaskan, dalam perkembangannya jumlah penerima dan dana yang diterima mengalami penurunan. Pada Oktober 2021 ada 11.438 penerima. Sementara akhir Desember sebanyak 3.688 pelaku usaha yang mendapatkan BPUM dari pemerintah pusat.

Selain itu, ada juga Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemda DIY untuk koperasi. Semula 135 koperasi mengajukan tetapi disetujui 16 koperasi. Total BKK yang diberikan sebesar Rp2,05 miliar. Besaran yang diterima setiap koperasi bervariasi mulai Rp25 juta hingga Rp250 juta.

"Tahun ini kalau sudah ada informasi dari pusat, kami langsung berkirim surat ke kecamatan. Dinas mengusulkan setelahnya proses pencairan ke bank penyalur," katanya.

Agus mengatakan jumlah UKM di Gunung Kidul ada sekitar 23.000 unit usaha. Usaha yang dilakukan bervariasi mulai dari olahan makanan, kerajinan tangan hingga usaha perdagangan. Dari semua bantuan yang ada, tidak menutup kemungkinan belum cair semuanya.

"Karena memang yang bisa melakukan pengecekan ya, penerima itu sendiri, melalui bank yang ditunjuk," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunung Kidul Heri Susanto mengatakan UMKM di Gunung Kidul mampu berkembang walaupun belum seperti harapan. Terbukti dengan semakin bertambahnya pelaku usaha.

"Sesuai data ada lebih dari 60 ribu UMKM di Gunung Kidul. Pemkab Gunung Kidul serius melakukan pendampingan secara intens, fokus, serius sehingga seluruh warga bisa ikut serta," kata Heri Susanto.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!