Berita Gunung Kidul: Pemkab Gunung Kidul Diminta Tingkatkan Kewaspadaan Penyakit Mulut dan Kuku
Pasar Hewan Pengasih di Kabupaten Kulon Progo. Pemkab. ANTARA

YOGYAKARTA - Anggota DPRD Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ery Agustin meminta pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi penularan penyakit mulut  dan kuku pada hewan ternak yang sudah menyerang di Jawa Timur.

"Kami minta pemda jangan sampai kecolongan seperti kasus antraks yang terjadi di awal tahun ini. Saat ini, di beberapa daerah sedang marak penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak seperti sapi dan kambing. Kasus antraks sempat membuat komoditas ternak lesu dan harus menjadi pelajaran sehingga ancaman penyakit pada hewan ternak bisa terdeteksi sejak dini," katanya di Gunung Kidul, DIY, Kamis seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Menurut dia, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan harus tanggap dan bergerak cepat untuk antisipasi PMK. Gunung Kidul sebagai gudang ternak di DIY ini memang menjadi perhatian khusus. Nanti, bila ada temuan kasus bisa dilakukan penanganan PMK secara tepat sehingga potensi penyebaran bisa dikurangi.

Pemkab Gunung Kidul

Ia mengatakan banyak cara agar PMK tidak sampai menyerang hewan ternak milik warga di Gunung Kidul. Selain mengoptimalkan seluruh pusat kesehatan hewan yang dimiliki untuk rutin melakukan pemeriksaan, pencegahan juga dapat dilaksanakan dengan cara mengawasi lalu lintas keluar masuk hewan ternak Gunung Kidul.

"Kami minta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan pengawasan dan memperketat lalu lintas ternak juga diawasi. Gunung Kidul sebagai daerah perlintasan ini berpotensi ada penyebaran penyakit. Hal ini harus benar-benar serius ditangani,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunung Kidul Retno Widiastuti memastikan belum ada laporan adanya temuan atau gejala-gejala yang mengarah ke PMK. Saat ini,Gunung Kidul kondisinya masih aman terkendali karena belum ada kasus tersebut.

"Sementara masih aman terkendali dan semoga tidak ada," katanya.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!