Biar Enggak Kecanduan, Begini Cara Orang Tua Mengatur Batasan Penggunaan Media Sosial pada Anak Usia Remaja
Ilustrasi (Vanessa Loring/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Dalam masyarakat yang didorong oleh teknologi saat ini, media sosial dan aktivitas online adalah bagian besar dari cara remaja menjalin pertemanan. Meskipun hal ini memainkan peran penting di masa remajanya, penting juga untuk menetapkan aturan penggunaan perangkat yang sehat.

Berikut delapan cara orang tua dapat menetapkan batasan penggunaan media sosial pada anak usia remaja disadur dari laman MYDOH, Jumat, 1 September.

1. Sisihkan waktu layar khusus

Diskusikan dengan anak mengenai seberapa banyak screen time yang diperbolehkan per hari atau per minggu. Buat rencana bagaimana Anda juga dapat melacak hal ini. Cara termudah memastikan bahwa anak mematuhi aturan yaitu misalnya dengan melarang penggunaan hp di atas jam 8 malam atau aturan serupa. Sebagai alternatif, Anda juga dapat mengadakan hari “screen-free” di mana satu (atau dua) hari dalam seminggu anak harus mematikan dan menyimpan ponselnya.

(Katerina Holmes/Pexels)

2. Larang menggunakan hp saat makan atau pada acara-acara tertentu

Buat aturan dilarang menggunakan hp pada waktu-waktu tertentu. Contoh, tidak boleh ada hp di meja makan saat jam makan keluarga. Aturan lainnya yakni tidak boleh menggunakan hp saat menonton TV atau tidak menggunakan dua layar secara bersamaan. Orang tua juga bisa pertimbangkan buat aturan tidak menggunakan hp di acara-acara seperti pertemuan keluarga, ulang tahun, pesta, atau liburan keluarga.

3. Gunakan pengaturan privasi

Jelaskan pentingnya privasi dan keamanan pada anak. Melakukan hal ini akan membantu mereka memahami mengapa Anda menetapkan batas privasi di profil mereka, serta kontrol orang tua di aplikasi media sosial dan hp mereka.

4. Gunakan media sosial sebagai hadiah

Agar tetap menyenangkan dan menarik, Anda dapat menghadiahi anak dengan waktu ekstra menggunakan hp atau hak istimewa membawa ponselnya selama satu malam jika mereka menyelesaikan tugas tertentu tepat waktu. Sesekali beri hadiah anak dengan hak istimewa dapat memotivasi mereka melakukan hal-hal yang tidak terlalu menyenangkan, seperti pekerjaan rumah.

5. Buat perjanjian

Buatlah kontrak perjanjian “formal” dengan anak tentang kapan dan berapa lama mereka dapat menggunakan ponsel serta berinteraksi di media sosial. Menuliskannya secara tertulis dan menandatanganinya mungkin membuat proses lebih menyenangkan bagi anak. Mereka juga cenderung merasa diperlakukan seperti orang dewasa.

6. Punya akses ke media sosialnya

Ini mungkin terdengar mengganggu, tetapi orang tua harus mempertimbangkan memiliki akses ke akun media sosial anak. Hal ini mencakup mengetahui alamat email, login media sosial, dan kata sandi mereka. Masuk dan periksa secara berkala guna memastikan anak tidak diintimidasi, mengirim pesan kepada orang asing, atau melihat konten yang tidak pantas.

(Andrea Piacquadio/Pexels)

7. Berdiskusilah tentang keputusan tersebut

Jika orang tua membatasi penggunaan media sosial, penting menjelaskan alasannya pada anak. Diskusikan potensi konsekuensi dari seringnya menggunakan media sosial, bahaya mengirim pesan kepada orang asing secara online, dan didik mereka mengenai cyberbullying. Selain itu, beri tahu anak bahwa mereka dapat berbicara dengan Anda tentang apa pun yang mereka temukan di media sosial.

8. Jadilah contoh

Jika orang tua menetapkan batasan seputar media sosial dan aktivitas online, mereka juga harus menerapkan aturan yang sama pada diri mereka sendiri. Sadari juga waktu penggunaan media sosial Anda. Apakah Anda terus-menerus menggunakan media sosial atau bermain hp? Demikian pula, letakkan hp Anda di meja makan atau saat perayaan keluarga. Banyak remaja belajar melalui observasi.

Selain itu, kemungkinan besar anak akan menegur Anda karena melanggar peraturan Anda sendiri. Jadi, yang terbaik adalah mengatur sambil memberi contoh.