Review Film <i>Petualangan Sherina 2</i>: Memenuhi Ruang Nostalgia dengan Sisipan Kisah Baru
Sherina dan Derby Romero (Miles Films)

Bagikan:

JAKARTA - Petualangan Sherina 2 secara resmi dirilis menjadi sekuel dari film pertamanya yang tayang di tahun 2000. Dengan jarak dua film yang berjauhan, film ini tetap mengantarkan Sherina dan Derby Romero sekali lagi untuk para penggemar yang merindukan keduanya.

Film Petualangan Sherina menceritakan Sherina (Sherina Munaf) dan Sadam (Derby Romero) yang berpetualang di tengah menginjak bangku sekolah dasar. Lalu, apa kabar keduanya 23 tahun kemudian? Jawaban itu bisa ditemukan lewat film keduanya.

Proyek ambisius Riri Riza dan Mira Lesmana ini juga direncanakan tiga tahun lalu, ketika pandemi baru dimulai. Mereka yang awalnya ingin membuat reboot memutuskan untuk melanjutkan cerita mengingat Sherina dan Derby masih bersedia untuk memerankan karakter terdahulu.

Proyek sekuel ini juga bisa dibilang sebagai reuni, pasalnya film ini ditulis oleh Jujur Prananto yang turut menulis film pertamanya. Sherina juga dilibatkan sebagai tim pengembangan cerita serta music director, sesuatu yang baru dari karya pertamanya.

Film Petualangan Sherina 2 mengisahkan Sherina (Sherina Munaf) yang dewasa dan bekerja sebagai jurnalis. Ia diproyeksi akan bertugas meliput di Davos, Swiss untuk sebuah forum ekonomi internasional. Namun, Sherina harus mengurungkan niat itu karena tiba-tiba ia ditugaskan meliput di hutan Kalimantan.

Jalan dengan perasaan yang kurang nyaman, Sherina terkejut setelah bertemu dengan Sadam (Derby Romero) yang kini bekerja sebagai manajer program LSM konservasi orang utan. Sherina dan Sadam berusaha profesional sementara mereka juga mulai berbagi soal kehidupan mereka.

Setelah itu, Sherina dan Sadam mengetahui bahwa ada pihak lain yang berusaha mengambil orang utan yang baru mereka lepas. Alhasil, Sherina dan Sadam melalui petualangan sekali lagi, tidak hanya menyelamatkan diri mereka sendiri tapi juga orang utan.

Film Petualangan Sherina 2 memang tahu kepada siapa mereka harusnya bersandar: Sherina Munaf dan Derby Romero. Menonton mereka berdua seperti reuni dengan teman lama karena rasanya tidak ada yang berubah, baik dari interaksi mereka hingga mimik dan gerak.

Penyajian lagu dan koreografi yang matang juga disokong melalui chemistry kedua yang bisa disebut tumpah ruah. Sherina yang tidak bisa menahan rasa rindunya, sementara Sadam yang sering curi-curi pandang membuat penonton bersorak, setidaknya itu yang kami rasakan ketika screening film Petualangan Sherina 2 untuk media pada awal pekan ini.

Kehadiran Ardit Erwandha sebagai Aryo juga menjadi elemen yang pas untuk mendukung reuni Sherina dan Sadam. Bisa dibilang, penonton seperti berada di posisi Aryo yang selalu ingin meledek Sherina.

Sherina dan Derby berhasil menghidupkan nostalgia yang memang dinantikan penonton. Terbukti, pilihan Sherina mengambil sedikit musik gubahan mendiang Elfa Secioria dan membawanya dalam versi terbaru juga turut membantu elemen nostalgia itu.

Derby Romero - Sherina Munaf (Miles Films)

Jika Anda rindu dengan Sherina dan Sadam, maka film ini memotret interaksi keduanya dengan ciamik. Lagi-lagi, chemistrynya tumpah ruah.

Dari segi cerita, isu konservasi seringkali menjadi latar belakang sebuah penceritaan. Menariknya, premis itu masih terhubung dengan reuni Sherina dan Sadam yang sejak kecil memiliki jiwa petualang. Meski isu konservasinya tidak selalu mulus, namun tetap bisa dinikmati.

Hal ini juga terjadi dengan penokohan Sindai yang merupakan debut akting Quinn Salman. Aktingnya bagus, tapi ia tidak banyak diberikan porsi untuk menunjukkan kegigihannya. Padahal jika dipikir-pikir Sindai memiliki sifat yang serupa dengan Sherina kecil yang pemberani dan tidak takut, walaupun ada momen ia tidak bisa menyelamatkan diri sendiri.

Kemudian, kita diperkenalkan dengan pasangan suami istri Ratih (Isyana Sarasvati) dan Syailendra (Chandra Satria) yang gemar mengoleksi hewan eksotis. Karakter mereka mungkin menjadi tribute untuk karakter Sis Natasya dan Kertarajasa.

Nampaknya film ini mencoba bermain aman dengan mengulang beberapa formula yang ada di film pertamanya, tapi rasanya sekuel ini tetap menarik dengan fakta bahwa 23 tahun kemudian, Petualangan Sherina tetap memenuhi ruang nostalgia itu.

Dari segi musik, Sherina membawa tongkat estafet Elfa Seciora untuk menggarap seluruh musiknya. Dengan sentuhan musik dari Pertualangan Sherina, film ini juga memiliki beberapa nomor baru yang indah, sebut saja Sayu.

Petualangan Sherina 2 menjadi tontonan yang menarik yang tetap memberi ruang untuk nostalgia dengan menyelipkan berbagai karakter baru.

Film Petualangan Sherina 2 bisa ditonton untuk semua umur dan disaksikan di bioskop Indonesia.