3 Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk: Penyebab, Ciri dan Dampaknya Bagi Kesehatan
Ilustrasi (Foto: Freepik/rawpixel)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Sebagian di antara kita mungkin menganggap stunting adalah gizi buruk. Padahal, keduanya merupakan permasalahan gizi yang berbeda. Perbedaan stunting dan gizi buruk dapat dikenali melalui tiga hal, yakni  penyebab, ciri, dan dampaknya terhadap kesehatan.

Sebelum mengetahui perbedaan kedua permasalahan gizi di atas, ada baiknya Anda mengetahui apa itu stunting dan gizi buruk. Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Pengertian Stunting dan Gizi Buruk

Dikutip dari AI-Care, stunting merupakan gangguan tumbuh kembang pada anak yang disebabkan oleh kurang gizi kronis sehingga tinggi badanya lebih pendek dari standar anak seusianya.

Sedangkan yang dimaksud dengan gizi buruk adalah sebuah kondisi di mana tubuh kekurangan vitamin, mineral, dan nutrisi lain yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan jaringan dan fungsi organ.

Anak-anak yang mengalami gizi buruk umumnya terlihat lebih pendek ketimbang anak seusianya, perut terlihat kembung, tampak lesu, dan daya tahan tubuhnya lemah.

Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Sebelumnya telah disinggung bahwa perbedaan stunting dapat dikenali lewat penyebab, ciri, dan dampaknya bagi kesehatan. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Perbedaan stunting dan gizi buruk dari segi penyebab

Masih dari AI-Care, ada beberapa hal yang menyebabkan anak mengalami stunting, di antaranya:

  • Infeksi pada awal kehamilan seperti rubella, cytomegalovirus, toxoplasmosis
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti opioid dan kortikosteroid atau anti radang.
  • Berat badan lahir rendah (BBLR)
  • Defisiensi nutrisi dalam jangka waktu lama (kronis) atau berulang di 1000 hari pertama kehidupan anak (dimulai dari sejak awal kehamilan hingga usia 2 tahun).

Sementara pada gizi buruk, penyebab utamanya adalah kekurangan asupan makanan yang bernutrisi sesuai kebutuhan masing-masing kelompik usia anak. Selain itu, gizi buruk pada anak juga bisa disebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi akibat penyakit kronis, seperti diare kronis dan TBC.

2. Perbedaan stunting dan gizi buruk berdasarkan ciri-cirinya

Pada stunting, kekurangan nutrisi bisa memengaruhi pertumbuhan secara linier atau tinggi badan anak. Stunting pada anak dapat dikenali lewat ciri-ciri berikut ini.

  • Tubuhnya pendek dari anak seusianya atau di bawah minus 2 atau 3 standar deviasi dari angka median tinggi badan ideal.
  • Simpanan otot dan lemak sangat rendah sehingga lebih rentan terserang infeksi dan masalah kesehatan lainnya.
  • Pertumbuhan kognitifnya lambat
  • Rewel dan mudah marah
  • Pertumbuhan motoriknya lambat

Sementara ciri-ciri anak yang mengalami gizi buruk antara lain:

  • Berat badan dan tinggi anak di bawah rata-rata normal anak seumurannya
  • Anak mudah lelah dan tampak lesu, serta tidak bergairah dalam bermain.
  • Sering rewel.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Kulit dan rambut terlihat kering.
  • Rambut rontok.
  • Mata dan pipi tampak cekung.

3. Perbedaan stunting dan gizi buruk dari segi dampaknya terhadap kesehatan

Stunting yang tidak ditangani dengan segera bisa membuat aak mengalami gagal tubuh. Sebagian besar stunting bersifat irreversible atau permanen, di mana anak tidak bisa mendapatkan tinggi badan yang normal. Selain itu, anak-anak dengan stunting juga lebih mudah terserang penyakit.

Sementara pada gizi buruk, dampaknya adalah anak-anak berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang, gangguan fungsi kognitif, dehidrasi berat, hipotermia, anemia, terserang beragam penyakit infeksi, hingga kematian.

Demikian informasi tentang perbedaan stunting dan gizi buruk. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.