Kesalahan Intermittent Fasting, Berikut Pembahasannya
Kesalahan Intermittent Fasting (Gambar Thought Catalog - Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Intermittent fasting ialah salah satu tata cara diet yang terkenal. Tetapi, dalam praktiknya, masih banyak orang melaksanakan kesalahan diet intermittent fasting yang membuat hasilnya jadi tidak maksimal.

Banyak orang menempuh pola diet ini buat menurunkan berat badan sampai tingkatkan kesehatan secara menyeluruh. Banyak riset menemukan kalau diet ini memberikan imbas positif pada badan serta memperpanjang angka harapan hidup.

Melansir dari Healthline, diet intermittent fasting merupakan pola makan yang dibagi ke dalam 2 periode, yaitu puasa serta makan. Diet ini tidak menentukan hidangan apa saja yang wajib disantap, melainkan kapan seorang wajib makan.

Tata cara puasa ini mengaitkan puasa sepanjang 16 jam setiap hari ataupun puasa sepanjang 24 jam yang dilakukan 2 kali dalam sepekan.

Kesalahan Intermittent Fasting

Tetapi, pakar gizi Mia Holm berkata kalau pada praktiknya, masih banyak orang yang membuat kesalahan di kala melakoni pola puasa intermiten. Dia pula menegaskan kalau puasa tersebut tidak dapat dilakukan oleh semua orang.

Berikut beberapa kesalahan diet intermittent fasting menurut ahli yang perlu diketahui, mengutip South China Morning Post.

I. Mengkonsumsi Minuman Berkalori saat Berpuasa

Puasa intermiten memperbolehkan Kalian buat senantiasa memperoleh konsumsi cairan sepanjang periode puasa. Tetapi, tidak dengan minuman berkalori semacam susu ataupun kopi dengan gula, termasuk pula air kelapa.

"Yang terbaik yaitu cuma minum air putih," ucap Holm. Buat mengisi elektrolit badan, Kalian dapat meningkatkan sedikit garam ke dalam air minum.

II. Kurang Minum Air Putih

Di awal puasa, di kala badan membakar glikogen, Kalian sesungguhnya bakal melepaskan air ke dalam aliran darah.

Tetapi, sehabis simpanan glikogen habis, badan tidak bakal mempunyai simpanan karbohidrat serta air buat digunakan kembali. Dengan demikian, hidrasi ekstra sangatlah bernilai dalam puasa intermiten.

III. Mengkonsumsi Masakan Tidak Sehat saat Periode Makan

Banyak orang yang kalap sehabis berpuasa sepanjang 16 jam. Dampaknya, alih-alih mengkonsumsi santapan sehat, mereka malah memilah makanan tinggi kalori buat disantap.

Sementara itu, Kerutinan tersebut dapat membatalkan khasiat kesehatan yang diberikan diet intermittent fasting buat badan.

"Penting untuk Kalian buat mengkonsumsi santapan sehat sepanjang periode makan," kata Holm.

IV. Olahraga Berat saat Puasa

Tidak apa-apa bila mau melaksanakan olahraga ringan sepanjang periode puasa. Tetapi, berolahraga dengan keseriusan tinggi yang dibarengi dengan pembatasan asupan kalori cuma bakal memunculkan terlalu banyak tekanan pada badan.

V. Puasa Sepekan Sebelum Haid Ataupun Saat Hamil

Holm berkata, puasa dalam waktu lama membuat badan stres. Keadaan tersebut bakal tingkatkan produksi kortisol yang jadi hormon stres.

"Sebab progesteron merupakan prekursor kortisol, hingga ketika kortisol bertambah, kandungan progesteron menyusut," kata Holm menjelaskan.

Perlu diketahui, satu minggu sebelum haid merupakan waktu di mana kandungan progesteron mulai menurun. Melaksanakan puasa pada waktu ini cuma bakal membuat kandungan progesteron menurun lebih ekstrem.

Perempuan butuh tahu, kandungan progesteron yang rendah bakal menimbulkan haid tidak tertib serta munculnya bercak pramenstruasi. Tidak hanya itu, perempuan pula bisa jadi alami gangguan suasana hati, gangguan tidur, kecemasan, sampai depresi.

VI. Makan Terlalu Sedikit

Pola makan ini tidak menghalangi jumlah kalori yang disantap. Tetapi, lebih kepada membatasi waktu makan.

"Makan terlalu sedikit ataupun kurang dari 1.200 kalori per hari selama periode makan cuma bakal memunculkan penurunan massa otot serta memperlambat metabolisme," kata Holm memperingatkan.

VII. Makan Malam Terlalu Larut

Bagian satu ini berhubungan dengan ritme sirkadian. Badan dirancang buat makan di siang hari serta istirahat sehabis matahari terbenam. Makan terlalu larut bakal mengusik ritme sirkadian serta mengusik siklus tidur.

"Riset menunjukkan kalau makan terlalu larut bakal tingkatkan resiko diabetes tipe-2, penyakit kardiovaskular, serta kegemukan," ujar Holm.

Selain itu kalian juga mesti tahu: “Fakta Terkait Diet Intermittent Fasting Sebelum Menjalaninya”.

Jadi setelah mengetahui kesalahan intermittent fasting, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!