Adele Memperkenalkan Lagu Hello kepada Dunia dalam Sejarah Hari Ini, 23 Oktober 2015
Penyanyi pop kesohor asal Inggris, Adele. (Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, delapan tahun yang lalu, 23 Oktober 2015, penyanyi pop, Adele memperkenalkan kepada dunia lagu utamanya dalam album 25 (2015), Hello. Lagu itu langsung disambut dengan gegap gempita. Khalayak pun dapat mendengarkan dan mengunduhnya di berbagai platform digital.

Hasilnya mengangumkan. Hello mampu memuncaki tangga lagu di 35 negara.  Sebelumnya, Adele dikenal sebagai penyanyi berbakat asal Inggris. Namanya kian moncer kala lagu Someone Like You (2011) muncul. Lagu itu membawanya banyak menyabet penghargaan.

Kegemaran Adele Laurie Blue Adkins di dunia tarik suara tak perlu diragukan. Wanita kelahiran London, Inggris, 5 Mei 1988 telah menujukkan bakat itu sedari kacil. Bernyanyi jadi hobi favoritnya. Saban hari ia bernyanyi di mana saja.

Ibunya pun mendukung penuh bakat sang anak. Dorongan kuat itu nyatanya berhasil. Jalan Adele menjadi penyanyi papan atas terbuka. Ia memulai karier musik profesionalnya lewat album pertama, 19 (2008).

Materi lagu seperti Chasing Pavements, Make You Feel My Love, hingga Hometown Glory mampu membawa Adele menuju tangga kesuksesan. Prestasi Adele sebagai penyanyi pendatang baru pun bejibun.

Adele, penyanyi top yang punya nama lengkap Adele Laurie Blue Adkins. (Instagram/@adele)

Ia bahkan mampu menyabet Grammy Awards sebagai penyanyi pendatang baru terbaik terbaik pada 2009. Kesuksesan itu kian membuat Adele menaiki tangga popularitas. Kesempatan itu membuat Adele tak buru-buru ingin mengeluarkan albumnya barunya.

Album Adele yang kedua, 21 (2011) pun lahir. Album yang notabene banyak bercerita terkait kisah percintaannya dengan mantan kekasih sukses besar. Adele tak menyangka curhatan yang salah satunya berbuah lagu Someone Like You dianggap berhasil merebut hati banyak orang.

Lagu itu diamini oleh banyak orang sebagai salah satu lagu patah hati terbaik. Kesuksesaan lagu Someone Like You dan album 21 pun mengantarkannya meraih banyak penghargaan. Tak main-main ia meraih enam penghargaan sekaligus pada Grammy Awards pada 2012.

“Adele adalah fenomena. Penyanyi Inggris berusia 23 tahun itu baru meluncurkan dua album, 19 (2008) dan 21 (2011). Album pertama sudah menarik perhatian, tapi baru di album kedua dunia terperangah. Album itu terjual lebih dari 6,3 juta keping di Amerika Serikat saja dan memecahkan banyak rekor penjualan di seluruh dunia, termasuk duduk di posisi nomor satu tangga lagu Billboard selama 19 pekan,” terang Qaris Tajudin dalam tulisannya di Majalah Tempo berjudul Dan Pemenangnya adalah Musik (2012).

Boleh jadi Adele tak beruntung dalam hal percintaan, tapi urusan musik Adele jagonya. Kesuksesan album pertama dan kedua membuat Adele ingin melanjutkan tren positif dalam bermusik. Langkah itu didukung pula dengan keseriusan Adele menggarap lagu-lagu di album ketiganya.

Adele dalam sebuah shownya di St Paul, Minnesota, AS, Juli 2016. (Wikimedia Commons)

Namun, sebelum meluncurkan albumnya yang bertajuk 25 (2015). Adele lebih dulu merilis lagu utamanya di album tersebut berjudul Hello pada 23 Oktober 2015. Adele menyebut lagu itu menceritakan terkait perasaan rindu rumah.

Sebuah tempat yang dirasa nyaman untuk segera mengambil telpon genggam dan menghubungi orang yang pernah disakiti. Setelahnya, segera meminta maaf. Lagu itu langsung dapat diunduh dan didengar di berbagai platform digital. Sedang album ketiganya secara resmi diperkenalkan pada November 2015.

Hello pun disambut dengan gegap gempita. Hello hanya membutuhkan waktu kurang dari satu minggu untuk mencapai 1 juta unduhan. Pun lagu Hello segera memuncaki tangga lagu di 35 negara.

“Lagu Hello akan tersedia untuk diunduh dan didengarkan pada tanggal 23 Oktober 2015. Adele mengungkap video klip dari lagu Hello terut dihadirkan. Suatu video klip yang digambarkan sebagai sinematik. Semuanya karena video klip itu difilmkan di pedesaan sekitar Montreal. Video klipnya pun disutradarai oleh sutradara Kanada, Xavier Dolan,” tertulis dalam laman The Guardian, 23 Oktober 2015.