Xiaomi SU7, Mobil Listrik Sekuat Material Kapal Selam yang Langsung Habis Terjual di China
Ragam pilihan warna Xiaomi SU7. (Foto: X/@@leijun)

Bagikan:

JAKARTA - Xiaomi SU7 sejak dirilis resmi Kamis, 28 Maret, beserta pengumuman harganya dilaporkan mendapat respons amat positif dari publik di China.

Sebelumnya, Lei Jun, pendiri dan CEO Xiaomi, di akun X pribadinya, menyatakan SU7 dirancang dengan struktur kerangka amat kokoh dibuat dengan sangkar lapis baja paduan baja-aluminium, menggunakan 90,1 persen paduan baja-aluminium berkekuatan tinggi. Artinya, kekuatan luluhnya bisa mencapai 2000MPa, mendekati tingkat material yang digunakan di kapal selam.

4

Namun selain kokoh dan kaya teknologi, sorotan utama adalah harganya. Mobil listrik pertama dari Xiaomi ini dibanderol dengan harga yang agresif, lebih murah sekitar 4.000 dolar dibanding Tesla Model 3 atau mulai 215.900 yuan setara Rp482,4 juta.

Banyak foto-foto yang beredar di media sosial terutama Weibo dan Twitter/X yang membagikan sejumlah foto di mana toko-toko Xiaomi dipenuhi pengunjung yang antusias melihat mobil listrik baru ini. Bahkan, dilaporkan Teslarati, 31 Maret, disebut juga semua unit mobil produksi untuk tahun 2024 SU7 telah laris dibeli konsumen.

Kembali soal foto yang beredar di media sosial menampilkan keramaian di toko-toko Xiaomi seluruh China pasca peluncuran SU7. Beberapa toko yang memajang sedan listrik ini bahkan dipenuhi antrean calon pembeli. Pemandangan ini mengingatkan pada antrean panjang di toko Tesla China pada awal 2019, saat Model 3 pertama kali hadir. Kala itu, sistem pemesanan Tesla kewalahan akibat lonjakan peminat.

5

Xiaomi SU7 memang diciptakan untuk bersaing dengan Tesla Model 3, salah satu sedan listrik terbaik Tesla di China. Namun Lei Jun bahkan berani mengadunya dengan Tesla Model 3, bahkan dia mengeklaim spesifikasi SU7 melampaui 90 persen dari Model 3. 

Untuk dimensinya, SU7 sedikit lebih besar dari Tesla Model 3, dan jarak tempuh varian awal saja 700 kilometer mengungguli Model 3 standar. Namun, sang CEO mengakui bahwa Xiaomi mungkin masih butuh 3-5 tahun untuk mengejar ketertinggalan dalam efisiensi powertrain Tesla.