Liliyana Natsir Harap Tontowi Ahmad Bisa Masuk <i>Hall of Fame</i> Ikuti Jejaknya
Liliyana Natsir berharap mantan partnernya di ganda campuran Tontowi Ahmad mendapat kesempatan masuk Hall of Fame. (foto: Instagram @natsirliliyana)

Bagikan:

JAKARTA — Legenda bulu tangkis Liliyana Natsir berharap mantan partnernya di ganda campuran Tontowi Ahmad mendapat kesempatan masuk Hall of Fame seperti dirinya.

Liliyana secara resmi masuk daftar kehormatan BWF Hall of Fame dalam seremoni di Stadion Istora Senayan, Jakarta, pada Sabtu, 18 Juni. Namun, rekannya mainnya Tontowi tidak masuk di daftar itu.

”Pastinya senang. Tidak menyangka juga. Saya pikir bersama Tontowi [Ahmad] karena saya main bareng. Tapi nggak tahu, mungkin BWF kasih saya dulu nanti baru Tontowi,” kata peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 itu.

”Saya nggak tahu pertimbangan dari BWF seperti apa. Mungkin Owi (sapaan akrab Tontowi) akan menyusul masuk. Itu harapan saya karena saya sebagai partner pasti juga tidak enak hati saya yang dapat, Owi belum. Tapi namanya rezeki jadi udah ada yang ngatur,” ia melanjutkan.

Liliyana menjadi atlet bulu tangkis ke-10 Indonesia yang mendapat penghargaan ini. Ia juga menjadi atlet perempuan kedua setelah Susy Susanti yang masuk daftar itu.

Selain Liliyana dan Susy, penghargaan ini pernah diterima Dick Sudirman dan Rudy Hartono (1997), Christian Hadinata (2001), Liem Siew King (2002), dan Tjun Tjun, Johan Wahjudi, Ricky Subagja, Rexy Mainaky (pada 2009).

Selain Liliyana, penghargaan Hall of Fame edisi kali ini juga diberikan kepada mantan pebulu tangkis China, Zhao Yunlei. Namun, Yunlei berhalangan hadir langsung di Istora.

Hall of Fame ini maknanya besar banget. Artinya saya tidak hanya diakui di Indonesia tapi diakui di dunia. Bahwa bulu tangkis Indonesia bukannya hanya saya. Bulu Tangkis Indonesia pantas diperhitungkan dan diakui di mata dunia,” kata Liliyana.

Selama aktif menjadi pemain ganda campuran, pemain yang akrab disapa Butet ini total memenangi empat kejuaraan dunia bersama dua pasangan berbeda, Nova Widianto dan Tontowi.

Ia juga sempat membuat hattrick di All England bersama Tontowi. Kemudian puncaknya adalah medali emas Olimpiade Rio 2016 sebelum ia memutuskan gantung raket.