Peniadaan Jalur Mandiri di SEA Games 2023 demi Menghindari Polemik, Skuad yang Ada Dinilai Sudah Efektif
Menpora Dito Ariotedjo. (Foto: Dok. Kemenpora)

Bagikan:

JAKARTA - Pupus sudah harapan atlet cabang olahraga yang tak masuk dalam daftar Kontingen Indonesia di ajang SEA Games 2023 Kamboja yang diumumkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.

Menpora menegaskan, tak akan ada jalur mandiri yang memungkinkan cabor di luar daftar terpilih untuk mengirimkan atlet mereka pada ajang yang berlangsung pada 5-17 Mei tersebut.

Keputusan tersebut diambil setelah Dito saat rapat bersama pemangku kepentingan seperti Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau NOC Indonesia, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan tim review di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin.

"Kami sudah menyepakati tetap tidak ada jalur mandiri. Kami memberangkatkan apa yang sudah kami sepakati bersama, tidak ada jalur mandiri," kata Dito.

Hal ini, lanjut Dito, agar tidak ada polemik.

Dito secara resmi mengumumkan Kontingen Indonesia pada SEA Games 2023 berjumlah 599 atlet dengan rincian 379 atlet putra dan 220 putri.

Kontingen Merah Putih akan bersaing pada 31 cabang olahraga dari total 36 yang dipertandingkan atau dilombakan pada pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara edisi ke-32 tersebut.

Bila dibandingkan dengan SEA Games sebelumnya yang bergulir di Vietnam, jumlah Kontingen Merah Putih meningkat. Ketika itu Indonesia mengirim 499 atlet.

"Ada kenaikan hampir 100 atlet dibandingkan dengan SEA Games Vietnam. Sebab, pada SEA Games Kamboja lebih banyak mempertandingkan cabang olahraga beregu," ujar Dito.

Dengan kontingen yang ada, Dito mengatakan target Indonesia menempati peringkat yang sama dengan SEA Games Vietnam. "Untuk medali emas, target meraih 60 emas. Semoga meleset, tapi ke atas," pungkas Dito, seperti dinukil dari Antara.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Tim Review Prof. Mochammad Asmawi mengatakan pemilihan atlet dan cabang olahraga yang diberangkatkan ke SEA Games 2023 telah berdasarkan hasil analisis terkait potensi emas yang dihasilkan.

"Kita berpotensi kehilangan 39 medali emas, semoga masih bisa mencari peluang dari cabang olahraga mana saja yang bisa mendapatkan medali emas," kata Asmawi.

"Kami mempertimbangkan dari hasil SEA Games sebelumnya (Vietnam) kemudian termasuk dari cabang olahraga untuk ke Asian Games, dan dari data-data akurat yang terakhir terutama pertandingan-pertandingan single event dan mempunyai bobot," pungkas Asmawi.