Bagikan:

YOGYAKARTA - PSIM Yogyakarta diterpa kekisruhan kecil saat mengarungi babak delapan besar Liga 2. Meski demikian, PSIM mampu melewati ujian tak gampang itu dengan meraih kemenangan 1-0 atas Deltras FC. 

Pelatih Erwan Hendarwanto tetap berstatus karteker atau pelatih sementara PSIM. Klub juga tak memberhentikan pelatih kepala Seto Nurdiyantoro dan sebatas mengistirahatkan sang pelatih.

Begitu pula Erwan tak dijadikan sebagai pelatih kepala menggantikan Seto. Meski membawa PSIM meraih kemenangan 1-0 atas Deltras FC pada laga pertama babak delapan besar, namun Erwan tetap berstatus pelatih sementara dan sewaktu-waktu tim kembali ditangani Seto.

Direktur Utama PSIM Yuliana Tasno menuturkan manajemen belum bisa memastikan sampai kapan Seto diistirahatkan. Menurut dia manajemen ingin mendengar secara langsung dari mantan pelatih PSS Sleman itu kapan bisa siap kembali mengawal tim dalam lanjutan pertandingan Liga 2.

"Pada prinsipnya kami tidak memutus kontrak pelatih Seto. Hanya saja untuk saat ini Erwan yang menjadi pelatih sementara. Situasinya memang seperti itu," kata Yuliana.

Keputusan mengistirahatkan Seto tidak akan berpengaruh pada target utama, yaitu membawa PSIM promosi ke Liga 1. Menurut dia klub berkomitmen PSIM naik kasta. Demikian pula Seto tetap berharap bisa mengantarkan Laskar Mataram berlaga di Liga 1.

Hanya saja, peralihan tugas pelatih sedikit memunculkan kekisruhan. Beredar rumor tak sedap yang menjadikan Yuliana kembali menegaskan bila komitmen membawa PSIM naik kasta tidak berubah. Apalagi PSIM memang sudah saatnya berkomptisi di kasta tertingga Liga Indonesia.

Kegalauan bahwa PSIM tak serius promosi pun akhirnya pupus setelah tim menunjukkan performa maksimal saat menghadapi Deltras di laga pertama babak delapan besar.

Dalam laga di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Senin, 20 Januari 2025, PSIM menang satu gol setelah penyerang andalan Rafael Rorugues membobol gawang Deltras.

Kemenangan ini menjadi start gemilang PSIM menghadapi persaingan ketat di Grup X. Raihan tiga poin itu menjadikan PSIM menempati peringkat dua. Poin mereka sama dengan PSP Pekanbaru, namun PSIM kalah selisih gol.

"Ini tiga poin yang sangat berharga. Kami mengawali laga delapan besar dengan hasil bagus. Meski demikian saya masih kurang puas karena kami kesulitan bagaimana caranya mempertahankan keunggulan. Pemain masih mudah kehilangan bola," kata Erwan.

Hasil 1-0 di kandang sendiri pun tak dirisaukan Erwan. Menurut dia Deltras bukan lawan enteng. Bahkan dia sudah memprediksi bila Deltras memang sulit dikalahkan.

"Saya sudah memprediksi bila ini menjadi pertandingan yang berat. Jadi saya senang target itu tercapai," ucapnya.

Menanggapi situasi yang terjadi di tim dan tuntutan suporter agar PSIM bisa lolos ke Liga 1, Erwan menilai hal itu sesungguhnya cukup wajar.

"Ini justru menjadi motivasi bagi kami. Wajar bila suporter ingin tim kesayangan ke Liga 1. Ini justru menjadi tantangan bagi kami," kata Erwan lagi.

PSIM kembali melakoni laga di delapan besar dengan menghadapi lawan tangguh, PSPS. Laga digelar di kandang PSPS di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru, Minggu, 26 Januari 2025.