SAIC-General Motors Jadi yang Pertama Pakai Jaringan Supercharger Tesla di China
Supercharger Tesla. (Dok. Tesla)

Bagikan:

JAKARTA - Berbagai pabrikan mobil telah sepakat menjalin kerjasama dengan Tesla untuk penggunaan jaringan Supercharger di Amerika Serikat (AS), guna mempermudah konsumen untuk melakukan pengisian daya baterai mobil listrik.

Kini, tak hanya di AS saja sebab penggunaan supercharger Tesla sudah meluas ke China dengan kerjasama yang dilakukan oleh SAIC-General Motors, sekaligus menjadi yang pertama yang menggunakan pengisian daya milik Tesla.

Dikutip dari laman CarBuzz, Senin, 13 November, melalui kemitraan ini, merek Cadillac dan Buick milik GM akan diizinkan menggunakan Supercharger Tesla mulai akhir tahun 2023. Pemilik Cadillac dan Buick EV dapat mencari stasiun Supercharger melalui aplikasi seluler.

Diketahui Tesla di China tak hanya merakit dan memasarkan mobil listriknya namun juga membangun jaringan supercharger, bahkan sudah ada 1.800 stasiun dengan 11.000 kios Supercharger. Selain itu, ada juga yang dibangun dengan tujuan khusus lebih dari 700 stasiun pengisian serta 2.000 kios pengisi daya yang didistribusikan di hotel, resor, dan pusat perbelanjaan.

Beberapa model yang bisa bisa menggunakan ini di pasar China adalah Buick meliputi Electra E4, Electra E5, dan Velite 6. Sementara Cadillac memiliki crossover mewah menengah Lyriq.

Dengan kerjasama ini tak menutup kemungkinan berbagai merek China serta produsen besar lain ke depan akan mengadopsi supercharger milik Tesla, serupa apa yang terjadi di Amerika Serikat.