Duh! Bursa Kripto Terbesar Korea Upbit dan Bithumb Sepakat Blokir Pengguna Rusia, Gopax dan Korbit Juga Ikutan
Bursa kripto asal Korea Selatan, Upbit, Bithumb, Korbit, dan Gopax blokir pengguna Rusia. (Foto; Vadim Artyukhin-Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Bursa kripto terkemuka asal Korea Selatan termasuk Bithumb, Upbit, Gopax dan Korbit, dikabarkan berencana memblokir pengguna yang berasal dari Rusia. Keempat bursa tersebut menambah berat sanksi global yang dijatuhkan kepada negara yang dipimpin Putin pasca invasi militer ke Ukraina.

Upbit cs. kini telah memblokir IP dari Rusia. Selain itu, mereka juga menolak permintaan penarikan aset dari IP Rusia. Mereka menjelaskan bahwa tindakan tersebut merupakan upaya menghindari negara-negara yang berpotensi melakukan pencucian uang.

“Kami telah memblokir langganan dari pengguna di negara-negara yang berisiko tinggi terhadap pencucian uang, sejalan dengan pedoman Gugus Tugas Aksi Keuangan,” tambah perusahaan itu.

Platform besar lainnya yang menjalankan kebijakan tersebut adalah Gopax. Itu tidak hanya melarang alamat IP dari Rusia tetapi juga membekukan 20 akun yang terdaftar dari pengguna Rusia. Pertukaran lain yang menghentikan layanan mereka kepada pelanggan tersebut adalah Bithumb dan Korbit.

Tindakan ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Binance dan Kraken yang secara tegas menolak desakan untuk memblokir pengguna Rusia. Kedua exchange sepakat bahwa pembekuan akun melanggar sifat kripto yang terdesentralisasi. Pasalnya kripto telah menjadi simbol kebebasan finansial untuk berbagai kalangan.

CEO Kraken berpendapat sebagian besar warga Rusia kemungkinan menentang invasi yang dilakukan negaranya ke Ukraina. Dia menambahkan bahwa bitcoin merupakan perwujudan dari nilai-nilai libertarian. Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa Kraken tidak bisa membekukan akun pengguna asal Rusia tanpa persyaratan hukum.

Di sisi lain, mantan ibu negara Amerika Serikat, Hillary Clinton, mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan Binance dan Kraken yang menolak memberikan sanksi kepada Rusia dengan cara membekukan akun pengguna.

“Saya kecewa melihat bahwa beberapa yang disebut pertukaran kripto, tidak semuanya, tetapi beberapa dari mereka menolak untuk mengakhiri transaksi dengan Rusia untuk beberapa filosofi libertarianisme atau apa pun.”

Clinton berpendapat bahwa Departemen Keuangan dan Eropa harus mencegah pasar kripto yang berpotensi memberikan jalan keluar bagi Rusia yang mendapat sanksi finansial.