Riset Menunjukkan, Permintaan Layanan Online Food Delivery Tetap Tinggi pada Masa Pasca-pandemi
Pasca-pandemi, permintaan layanan pesan antar makanan tetap tinggi (foto: Tangkapan layar Zoom, Dinda Buana/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Tenggara Strategics, badan riset bagian dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Universitas Prasetiya Mulya, memproyeksikan layanan pesan antar makanan online atau Online Food Delivery (OFD) tetap menjadi pilihan masyarakat Indonesia pasca pandemi COVID-19, sehingga industri OFD di Tanah Air akan terus bertumbuh. 

Hal ini diketahui melalui riset “Survei Persepsi & Perilaku Konsumsi Online Food Delivery (OFD) di Indonesia” yang dilakukan oleh Tenggara Strategics guna mendalami perilaku konsumen Indonesia dalam menggunakan layanan OFD.

Berdasarkan riset tersebut, Tenggara Strategics juga melaporkan bahwa di tengah pandemi COVID-19 GoFood adalah pemimpin layanan pesan antar makanan di Indonesia dengan nilai transaksi terbesar.

"Layanan pesan-antar makanan secara online atau online food delivery merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi digital dan penggerak perekonomian di tengah masyarakat," kata Riyadi Suparno, Direktur Eksekutif Tenggara Strategics, Rabu, 15 Juni. 

Fiyadi melanjutkan, bahwa di tengah pandemi, layanan OFD terbukti menjadi penyelamat masyarakat yang harus beraktivitas dari rumah dan penyelamat UMKM untuk bisa tetap berbisnis. 

"Kami kemudian melakukan riset untuk mengetahui, apakah pasca pandemi layanan OFD akan tetap diminati mengingat ada perubahan perilaku di mana masyarakat sudah mulai kembali bekerja di kantor, beraktivitas di luar rumah serta adanya relaksasi regulasi dalam bepergian. Jawaban yang kami dapat dari riset ini adalah masyarakat tetap meminati layanan OFD karena kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan," paparnya. 

Stella Kusumawardhani, Economic Research Lead, Tenggara Strategics memaparkan sejumlah temuan lainnya  dari riset terkait online food delivery  ini, di mana mayoritas konsumen menggunakan OFD untuk mendukung produktivitas, menjelajahi tren kuliner terbaru dan bersosialisasi. Lebih dari setengah konsumen menggunakan OFD minimal sekali setiap minggu.

Layanan online food delivery digunakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat berpenghasilan tetap. Di mana, mayoritas pengguna adalah Generasi Z (43%) dan milenial (39%). 

Sementara terkait industri OFD, Tenggara Strategics juga menemukan bahwa GoFood menjadi preferensi utama konsumen. Menurut riset, GoFood lebih banyak dimiliki dan digunakan oleh konsumen Indonesia meski para konsumen memiliki aplikasi OFD lainnya.

GoFood juga merupakan platform yang menjadi top of mind (50%) dan paling banyak di-download (76%) oleh konsumen, serta menawarkan kenyamanan dan menu paling beragam.

Di posisi kedua, ada ShopeeFood, sebanyak 28% responden menjadikan ShopeeFood sebagai top of mind platform OFD dan dianggap konsumen sebagai platform yang paling banyak menawarkan promo.

Menyusul GrabFood di posisi ketiga, dengan 22% responden menjadikan GrabFood sebagai top of mind platform OFD. “Kami memperkirakan industri OFD juga akan terus bertumbuh. Hasil survei kami menemukan mayoritas konsumen (99%) berniat terus menggunakan dan meningkatkan penggunaan (96%) layanan OFD di masa-masa mendatang," ucap Stella. 

Menanggapi hasil penelitian ini, Dr. Handyanto Widjojo selaku Research Fellow, Tenggara Strategics mengatakan, "Sekalipun penelitian dilakukan di masa pandemi, saya kira beberapa hal yang tadi disebutkan, seperti kenyamanan dan kemudahan, akan tetap menjadi pertimbangan konsumen di periode berikutnya karena kebiasaan tersebut sudah terbentuk, apalagi untuk hal yang ada hubungannya dengan makanan."

Riset mengenai layanan OFD ini menggunakan metode wawancara tatap muka oleh pewawancara terlatih, dengan jumlah responden mencapai 1200 yang tersebar di enam kota yang dilakukan pada 10 hingga 14 Januari 2022. Riset juga memiliki tingkat kepercayaan 95%, dengan batas kesalahan atau MoE +/- 2.8 persen.