Cara Melihat Hujan Meteor Leonid di Indonesia dan Tips Memotretnya
Ilustrasi cara melihat hujan meteor Leonid (Unsplash/Tengyart)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Fenomena hujan meteor leonid menanyajikan penampakan langit yang indah pada dini hari. Fenomena ini dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia hingga 30 November 2022. Cara melihat hujan meteor lenoid juga sangat mudah. 

Meski puncak terjadinya fenomena ini pada Jumat (18/11), namun hujan meteor leonid masih bisa disaksikan di langit Indonesia hingga penghujung November. Pada waktu puncaknya, Bumi akan menukik di dekat wilayah puing-puing ruang angkasa yang sangat padat. Proses itu menghasilkan penampakan kisaran 15 meteor per jam.

“Ini adalah hujan meteor dengan titik radian (titik asal kemunculan meteor) yang terletak di konstelasi Leo. Ia aktif sejak 6 hingga 30 November, berintensitas variatif antar 10-15 meteor/jam saat di zenit pada 18 November, dapat disaksikan di seluruh Indonesia dari arah timur laut setelah tengah malam (18 November) hingga meredup di arah utara sebelum Matahari terbit,” keterangan BRIN dari laman resmi Edusainsa BRIN.

Apa Itu Hujan Meteor Leonid?

Hujan meteor Leonid berasal dari sisa debu komet Tempel-Tuttle. Kelajuan geosentrik meteor ini mencapai 255.600 km/jam, dilansir dari BRIN. Saat Bumi melewati awan puing itu pada bulan November, sisa dari Komet Tempel-Tuttle memasuki atmosfer dengan kecepatan 257 kilometer per jam. Pada akhirnya menghasilkan garis-garis cahaya dan sesekali melihat bola api, dikutip dari Space. 

Puing tersebut akan menciptakan fenomena badai meteor setiap 33 tahun atau lebih. Selama fenomena berlangsung ada sejumlah 1.000 meteor per jamnya. Fenomena langit ini adalah hujan meteor yang titik radiannya terletak di konstelasi Leo. 

Meteor-meteor dalam hujan meteor memiliki kecepatan tertinggi di antara benda langit lainnya. Kecepatannya yakni 72 km/detik relatif terhadap Bumi. Gesekan meteor dengan atmosfer akan menyebabkan terbakar sehingga terlihat seperti bintang jatuh.

Hujan meteor Leonid merupakan salah satu dari lima meteor hujan yang terjadi di bulan November. Hujan meteor lainnya, yaitu Andromedid pada tangga 5, Taurid Utara pada tanggal 12, Alfa Monocerotid pada tanggal 21, dan Orionid pada tanggal 28.

Cara Melihat Hujan Meteor Leonid di Indonesia

Hujan meteor Leonid dapat dilihat di seluruh wilayah dari arah timur laut setelah tengah malam. Masyarakat dapat menyaksikan fenomena ini tanpa perlu memakai alat bantu optik. Hujan meteor ini dapat dilihat dengan mata telanjang.

Berdasarkan keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), fenomena alam ini apat dilihat mulai dari pukul 00.30 WIB hingga terbit matahari pukul 05.25 WIB. 

Bagi yang ingin memotret dan merekam fenomena hujan meteor Leonid dapat menggunakan kamera DSLR dan kamera all-sky dengan medan pandang 180 derajat. Untuk melihat fenomena ini lebih disarankan dilakukan di tempat gelap.

Jika ingin melihat fenomena ini, tinggal memandang langit di tempat gelap. Mata akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk dapat menyesuaikan dengan bayangannya. Setelah itu mata akan terbiasa mengamati langit yang menampakkan hujan meteor dengan jelas. 

Kondisi langit yang ideal untuk melihat penampakan hujan meteor Leonid adalah langit yang cerah dan bebas polusi. Penampakan hujan meteor semakin terlihat jelas jika disaksikan di pinggir kota, pesisir, pedesaan, dan lereng gunung. 

Itulah penjelasan dan cara melihat hujan meteor Leonid di Indonesia. Fenomena alam ini menyajikan pemandangan langit malam yang indah dan bisa dilihat dengan mata telanjang. Momen ini juga menjadi kesempatan bagi para fotografer untuk mengabadikan fenomena alam yang indah. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.