Ini Stablecoin Tidak Dikaitkan dengan Dolar AS: Popularitas, Nilai, dan Potensi
Stablecoin, jenis mata uang kripto yang nilainya diikatkan pada aset atau mata uang yang stabil untuk menghindari volatilitas harga (foto: dok. pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Stablecoin, jenis mata uang kripto yang nilainya diikatkan pada aset atau mata uang yang stabil untuk menghindari volatilitas harga, umumnya diikatkan pada dolar AS. Namun, ada juga stablecoin yang tidak dikaitkan dengan dolar AS dan menggunakan mata uang lain sebagai dasar nilai mereka. 

Berikut adalah stablecoin yang tidak dikaitkan dengan dolar AS, yang selama ini cukup populer di dunia. 

1. Euro Tether (EURT)

Diikatkan pada euro (EUR), mata uang resmi 19 negara anggota Uni Eropa. EURT dikeluarkan oleh perusahaan Tether, yang juga mengeluarkan stablecoin Tether (USDT) yang diikatkan pada dolar AS.

EURT diluncurkan pada bulan November 2019 sebagai alternatif untuk pengguna di wilayah Eurozone yang ingin menghindari fluktuasi nilai tukar dolar AS. Namun, meskipun EURT masih belum sepopuler USDT, nilainya terus berkembang seiring dengan meningkatnya adopsi di wilayah Eurozone.

2. Yen Tether (JPYT)

Diikatkan pada yen Jepang (JPY), mata uang resmi Jepang. JPYT dikeluarkan oleh perusahaan Tether dan diluncurkan pada bulan July 2020. JPYT menargetkan pengguna di Jepang dan wilayah Asia yang ingin menggunakan stablecoin untuk transaksi dan investasi dalam mata uang lokal mereka. Meskipun masih dalam tahap awal, JPYT telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan mendapatkan popularitas di wilayah tersebut.

3. Gemini Dollar (GUSD)

Diikatkan pada dolar AS dan diperdagangkan di bursa kripto Gemini, tetapi nilainya juga diatur oleh protokol cerdas (smart contract) untuk mencerminkan nilai dolar Kanada (CAD). GUSD dikeluarkan oleh perusahaan Gemini, yang didirikan oleh dua bersaudara Winklevoss.

GUSD diluncurkan pada bulan September 2018 sebagai alternatif bagi pengguna di Kanada yang ingin menghindari fluktuasi nilai tukar dolar AS. Meskipun belum sepopuler stablecoin yang diikatkan pada dolar AS, GUSD terus berkembang dan menunjukkan potensi sebagai stablecoin yang dikaitkan dengan mata uang non-AS.

Nilai dan kapasitas dari stablecoin yang tidak dikaitkan dengan dolar AS ini masih relatif kecil dibandingkan dengan stablecoin yang diikatkan pada dolar AS seperti Tether (USDT) atau USD Coin (USDC). Namun, mereka terus menarik perhatian sebagai alternatif bagi pengguna di wilayah tertentu yang ingin menghindari fluktuasi nilai tukar dolar AS atau menggunakan mata uang lokal mereka dalam transaksi dan investasi dalam mata uang kripto.

Sementara itu, ada beberapa stablecoin yang dikaitkan dengan euro (EUR). Beberapa di antaranya termasuk:

1. EURS (STASIS Euro)

EURS atau STASIS Euro adalah stablecoin yang dikaitkan 1:1 dengan euro (EUR). Setiap token EURS yang diterbitkan dijamin dengan cadangan euro yang ditempatkan dalam akun bank yang diaudit secara reguler. EURS diterbitkan oleh perusahaan teknologi keuangan STASIS, yang berbasis di Malta.

2. USDE (USDX Protocol Euro)

USDE atau USDX Protocol Euro adalah stablecoin yang juga dikaitkan 1:1 dengan euro (EUR). USDE diterbitkan oleh USDX Wallet, sebuah dompet kripto yang mendukung transaksi kripto dan stablecoin. Setiap token USDE dijamin dengan cadangan euro yang ditempatkan dalam akun bank yang diawasi secara ketat.

3. EURN (Nubitalk Euro)

EURN atau Nubitalk Euro adalah stablecoin yang dikaitkan dengan euro (EUR) yang diterbitkan oleh Nubitalk, sebuah perusahaan teknologi finansial yang berbasis di Estonia. EURN diikatkan ke euro dalam perbandingan yang dapat bervariasi, misalnya 1 EURN dapat diikatkan ke 1 EUR, 2 EUR, atau 0,5 EUR, tergantung pada pilihan pengguna.

Pada 22 Juni 2022, Tether mengumumkan peluncuran GBPT, sebuah stablecoin yang awalnya akan dikeluarkan oleh blockchain Ethereum. GBPT dipatok dengan nilai pound sterling Inggris, mata uang fiat tertua di dunia, pertama kali dikeluarkan pada tahun 1694.

“GBPT akan menjadi aset digital stabil yang dipatok 1:1 ke Poundsterling Inggris. GBPT akan dibangun oleh tim pengembang tepercaya di belakang tether USDT dan beroperasi di bawah tether.to,” pengumuman Tether yang dikutip  Bitcoin.com. “Penciptaan GBPT akan menempatkan Poundsterling Inggris di blockchain dan memberikan opsi transfer aset yang lebih cepat dan lebih murah.”

Namun hingga saat ini, belum ada stablecoin yang secara langsung dikaitkan dengan poundsterling Inggris. Namun demikian, ada beberapa proyek mata uang kripto yang merencanakan atau mengklaim akan menghadirkan stablecoin yang dikaitkan dengan poundsterling Inggris, namun mereka masih dalam tahap pengembangan atau belum diluncurkan secara resmi.

Sebagai contoh, beberapa proyek yang mengklaim akan menyediakan stablecoin yang dikaitkan dengan poundsterling Inggris antara lain GBP Stablecoin, LBXPeg, dan QGBP. 

Seiring dengan meningkatnya adopsi dan penggunaan, nilai dan kapasitas dari stablecoin yang tidak dikaitkan dengan dolar AS ini dapat berkembang dan menjadi lebih signifikan dalam ekosistem mata uang kripto global. Namun, perlu diingat bahwa seperti halnya dengan mata uang kripto lainnya, stabilitas dan popularitas stablecoin ini juga dapat berfluktuasi dalam pasar yang sangat dinamis.