Smart Contract: Pengertian, Sejarah, dan Perkembangannya
Mengenal apa itu smart contract dan sejarahnya. (Foto; Dok. Blockgeek)

Bagikan:

JAKARTA – Di zaman cryptocurrency yang berkembang pesat, konsep smart contract telah mengisi berbagai berita kripto. Namun, banyak orang yang belum memahami pengertian smart contract ini.

Meski begitu, smart contract membawa perubahan besar dalam industri keuangan dengan tokenisasi, DeFi (Keuangan Terdesentralisasi), dan perjanjian digital yang tereksekusi secara otomatis. Lalu, apa itu smart contract dan bagaimana sejarahnya? Simak ikhtisar singkat ini untuk memahami peran penting smart contract dalam dunia kripto sebagaimana dipaparkan di bawah ini.

Pengertian Smart Contract

"Smart" dalam smart contract mengacu pada otomatisasi, sementara "Contract" mengindikasikan perjanjian yang tereksekusi secara otomatis. Ide ini mundcul sebagai solusi inovatif untuk mengotomatisasi proses kontrak tradisional.

Dalam pengertian yang lebih sederhana, bayangkan smart contract sebagai blok digital yang berisi perjanjian antara dua pihak. Misalnya, Anda ingin meminjam uang dari teman Anda dengan janji akan mengembalikan pinjaman tersebut dalam waktu tertentu. Sebuah smart contract dapat digunakan untuk mengotomatisasi proses ini.

Ketika waktu yang ditentukan tiba, smart contract akan memeriksa apakah Anda telah mengembalikan pinjaman, dan jika ya, uang akan secara otomatis dikirimkan kepada teman Anda. Ini adalah contoh sederhana bagaimana smart contract menjadikan perjanjian dan transaksi lebih mudah, aman, dan efisien dalam dunia digital.

Sejarah Smart Contract

Sejarah smart contract dimulai dengan dari gagasan brilian seorang ilmuwan komputer asal Amerika Serikat Nick Szabo pada tahun 1990-an. Nick Szabo memikirkan cara untuk membuat perjanjian yang berjalan secara otomatis tanpa perlu campur tangan manusia.

Ide ini diterjemahkan menjadi apa yang sekarang kita kenal sebagai smart contract, yaitu perjanjian digital yang dapat beroperasi sendiri dan disimpan dalam blockchain. Smart contract menggambarkan menggambarkan perjanjian yang dijalankan dengan sendirinya. Dengan konsep ini, Szabo menciptakan landasan bagi revolusi dalam cara kita menjalankan kontrak dan perjanjian dalam dunia digital.

Perkembangan Smart Contract

Perkembangan signifikan smart contract terjadi setelah lahirnya Ethereum. Ethereum menawarkan platform dengan kemampuan Turing yang lengkap sehingga memungkinkan pengkodean aplikasi kompleks. Dengan Ethereum, hampir semua fungsi dapat diukur dan dijalankan.

Smart contract modern sering menggunakan bahasa pemrograman Solidity, yang dirancang khusus untuk pengembangan smart contract. Kode Solidity kemudian diubah menjadi bytecode, yang dieksekusi oleh Ethereum Virtual Machine (EVM). Dengan kemampuan ini, smart contract tidak hanya digunakan untuk transaksi keuangan, tetapi juga untuk perdagangan, aset digital, obligasi token, dan berbagai aplikasi lainnya.

Smart contract telah mengubah berbagai aspek dalam dunia mata uang digital. Mereka memungkinkan perdagangan peer-to-peer tanpa perlu kepercayaan kepada pihak ketiga melalui bursa terdesentralisasi.

Selain itu, mereka mendukung proses pinjam-meminjam dengan agunan dan akumulasi bunga yang mudah. Tak hanya itu, smart contract juga memungkinkan token digital yang mewakili aset berwujud seperti real estat, NFT (Non-Fungible Token), saham, dan komoditas.

Lebih lanjut, smart contract memunculkan organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) dan berbagai layanan otomatis seperti penyimpanan file dan komputasi bersama.

Dengan kata lain, smart contract telah merevolusi dunia keuangan digital dengan menawarkan otomatisasi, keamanan, dan aplikasi yang beragam. Sebagai bagian integral dari dunia kripto, smart contract tidak hanya mengubah cara kita bertransaksi, tetapi juga memperkuat kepercayaan dan kolaborasi dalam masyarakat yang semakin terhubung.