GrabAds dan Kantar Soroti Perkembangan RMN di Era Digitalisasi
Acara GrabAds X Kantar RMN Report (foto: Rana/VOI)

Bagikan:

JAKARTA – Retail Media Network (RMN) dipercaya akan menjadi cara baru bagi para pengiklan untuk menjangkau konsumen. Ekosistem ini dipercaya akan menjadi masa depan periklanan karena faktor digitalisasi.

RMN merupakan ekosistem ritel yang memanfaatkan first data party atau data dari pihak pertama untuk membuat iklan. Dengan menggunakan data pihak pertama, pengiklan bisa menjangkau konsumen tertentu untuk memaksimalkan branding.

GrabAds dan Kantar, perusahaan riset untuk periklanan, membagikan hasil studi mengenai perkembangan RMN pada Kamis, 2 Mei. Report yang dibagikan menunjukkan bahwa kebutuhan RMN akan meningkat hingga 73 persen secara global dalam 7 tahun ke depan

Selaras dengan peningkatan ini, investasi terhadap RMN pun akan meningkat. Pertumbuhan belanja iklan di Asia Tenggara diperkirakan akan meningkat menjadi 11 persen di tahun 2030 karena ekosistem RMN dinilai lebih menguntungkan.

Sementara itu, data Kantar menunjukkan bahwa RMN lebih berdampak dan tujuh kali lipat lebih efektif dalam membangun brand awareness. Terlebih lagi jika pengiklan memanfaatkan RMN di platform superapp seperti Grab.

Tahun lalu, Grab dikategorikan sebagai superapp dengan ekuitas iklan tertinggi. Penghargaan ini menunjukkan bahwa Grab dapat menjangkau konsumen melalui seluruh tahapan pembelian di platform tersebut, mulai dari pengenalan hingga pembelian.

Meski RMN memanfaatkan data dari pihak pertama, Grab menjamin keamanan data para penggunanya. Kemanan dalam menggunakan data pihak pertama ini dikonfirmasi langsung oleh Direktur Grab For Business Indonesia Roy Nugroho.

Meski data transaksi dibagikan ke pihak pengiklan, Roy mengatakan bahwa mereka tidak pernah mengabaikan data protection. Sebaliknya, Grab juga mendapatkan persetujuan, baik dari pengguna aplikasi maupun pengiklan, dalam menggunakan data tersebut.

"Jadi, memang data sharing itu pun juga align dengan peraturan, align dengan regulasi, dan memang data yang bisa diolah untuk analisa," kata Roy ketika ditanya oleh VOI. Roy pun menjelaskan bahwa data ini penting karena mereka tidak menggunakan cookies.

Dihentikannya penggunaan cookies juga sempat disoroti oleh Associate Director of Kantar Insight Chaiyren Olivia Herman. Ia mengatakan bahwa digital advertising semakin sulit menyasar konsumen karena platform periklanan sudah tidak boleh menggunakan cookie.

Oleh karena itu, ekosistem seperti RMN akan membantu para pengiklan karena mereka memanfaatkan data pihak pertama dengan cara yang aman. "Itu (penggunaan data pihak pertama) menurut saya sangat membantu untuk pengiklan dan brand awareness."