YOGYAKARTA - Bantuan masyarakat untuk korban terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur yang dikumpulkan melalui forum pengurangan resiko bencana kelurahan se-Bantul yang diapresiasi oleh Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kami atas nama Pemkab memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh warga masyarakat yang telah memberikan bantuan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis disela pelepasan bantuan tahap hasil pengumpulan FPRB Bantul di Bantul, Senin.
BACA JUGA:
Menurut dia, bantuan dari masyarakat untuk korban terdampak bencana akan memudahkan pemerintah dalam melakukan upaya pemulihan masyarakat maupun kerusakan sarana dan infrastruktur akibat bencana termasuk akibat letusan Gunung Semeru.
Mengapresiasi Bantuan Masyarakat Untuk Korban Erupsi Semeru
"Pengalaman langsung yang kita alami pada 2006 saat Bantul terjadi gempa, kesulitan yang dihadapi itu akan bisa terselesaikan dengan baik, terselesaikan dengan indah manakala ada uluran tangan dari pihak manapun juga termasuk masyarakat," katanya.
Dia mengatakan, pemerintah saat itu tidak mudah menyelesaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat gempa, infrastruktur yang menjadi kebutuhan warga dalam mobilitas menjadi terganggu karena jembatan yang rusak, sehingga dengan bantuan dapat mempercepat proses perbaikan.
"Maka itu, kita FPRB selaku pengemban amanah yang dipercaya untuk mengumpulkan kemudian mendistribusikan bantuan akan melaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan amanah yang diberikan masyarakat," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pemkab berharap bantuan untuk korban terdampak letusan Gunung Semeru ini akan tepat sasaran, tepat manfaat, dan mengingat bahwa perjalanan logistik dari Bantul ke Lumajang butuh waktu, harapannya para relawan selalu menerapkan kehati-hatian.
"Kami berdoa semoga perjalanan yang dilaksanakan bisa ditempuh dengan lancar, tidak ada halangan, rekan-rekan para relawan yang mengikuti kegiatan ini selalu dalam kesehatan, dan setelah agenda selesai bisa kembali ke Bantul seperti semula," katanya.
Helmi juga berharap, kegiatan pengumpulan logistik dan dana oleh FPRB Bantul dapat terus berlanjut untuk disalurkan kepada masyarakat terdampak bencana lainnya, guna meringankan beban korban.
"Ini menjadi hal mulia yang perlu kita apresiasi dan dukung, dan harapannya tetap berkesinambungan sampai entah kapan, sebagai sarana untuk memberikan ruang kepada warga masyarakat apabila akan menyisihkan sebagian rezeki untuk korban bencana," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.
Ketua FPRB Bantul Waljito mengatakan, bantuan yang didistribusikan ke masyarakat Lumajang berupa beras lima ton, mie instan 852 dos, sabun mandi 2.068 buah, gula pasir 250 kilogram, 155 paket sembako, peralatan dan pakaian kebutuhan bayi dan dewasa, serta ribuan masker.
Sumber bantuan berasal dari warga masyarakat Bantul melalui 63 kelompok, meliputi kelurahan, komunitas relawan, dan sekolah maupun pribadi.
"Total nilai bantuan yang kita salurkan dari tahap pertama dan kedua sebesar Rp789 juta, dan nilai bantuan berupa uang sebesar Rp422 juta. Sehingga total bantuan berupa barang dan uang sebesar Rp1,2 miliar," katanya.
Dia menjelaskan, bantuan uang akan diwujudkan untuk pembuatan infrastruktur sarana umum di lokasi terdampak, yaitu Pos Pantau Semeru beserta early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini yang terkoneksi dengan BPBD Kabupaten Lumajang.