YOGYAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economic Working Group (DEWG) akan memperjuangkan penggunaan internet positif dan produktif di forum Presidensi Indonesia G20 2022.
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengatakan perjuangan ini merupakan salah satu upaya mengantisipasi dampak negatif disrupsi digital terhadap golongan rentan, khususnya anak-anak.
“Kita harus kembali lagi memastikan anak-anak kita, adik-adik kita bisa menggunakan internet itu secara positif dan produktif. Itulah yang sedang diperjuangkan Indonesia di forum G20,” ujar Dedy yang juga menjabat sebagai Co-Chair DEWG G20 itu dalam Webinar Sofa-Talk: Konektivitas Digital dan Pemulihan Pascapandemi COVID-19 secara daring dari Jakarta, dikutip dari siaran pers pada Jumat.
Perjuangkan Penggunaan Internet Positif dan Produktif
Menurut Dedy, perjuangan penggunaan internet positif merupakan salah satu pekerjaan paling penting di era digital, ketika konektivitas internet telah menjangkau semua bidang dan seluruh umat manusia.
Dedy merujuk pada bab terakhir buku “The Industries of The Future” karya Alec Ross yang berbicara banyak mengenai bagaimana internet berkembang di seluruh dunia.
“Di bab terakhir (buku tersebut) ada hal lucu, yakni pertanyaan apakah pekerjaan yang menjadi paling penting? Jawabannya cukup mencengangkan, adalah menjadi seorang ayah, karena di tengah perkembangan teknologi yang luar biasa, kita harus kembali lagi memastikan anak-anak kita, adik-adik kita bisa menggunakan internet itu secara positif dan produktif,” katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Sementara itu, Kepala Departemen Hubungan Internasional (HI) Universitas Padjajaran Arfin Sudirman berpendapat penggunaan internet menjadi solusi di tengah pandemi COVID-19 supaya mobilitas dan interaksi fisik tetap terjaga.
Menurut Arfin, penggunaan internet yang positif akan berdampak pada berjalannya roda perekonomian nasional untuk mencegah Indonesia kembali mengalami krisis seperti pada awal pandemi dua tahun lalu.
“Pandemi ini memaksa kita manusia untuk menggunakan perangkat digital yang membuat perekonomian kembali berjalan,” katanya.