KSP Jelaskan Pemerintah Tak Pernah Menyebut Nama-nama Penceramah Radikal
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Rumadi Ahmad / Antara

Bagikan:

YOGYAKARTA - Tenaga Spesialis Utama Kantor Staf Presiden Rumadi Ahmad menekankan pernyataan Presiden Joko Widodo berkaitan penceramah radikal, yang dikenalkan dikala rapat pimpinan TNI-Polri sebagian minggu lalu, yaitu hal faktual dan bukan mengada-ada.

"Pernyataan Presiden sangat jelas. Tidak ada yang simpang siur, karena masalah radikalisme ini hal yang faktual, bukan mengada-ada," kata Rumadi dalam siaran pers, di Jakarta, dilansir Antara, Rabu, 9 Maret.

Berkaitan dengan beredarnya daftar nama penceramah radikal di media sosial, Rumadi menekankan pemerintah tidak pernah merilis daftar nama penceramah yang dianggap radikal.

Tak Pernah Menyebut Nama-nama Penceramah Radikal

Dia meminta masyarakat tidak terpancing dengan informasi yang belum jelas sumbernya.

"Saya tidak tahu dari mana asalnya. Yang jelas pemerintah tidak pernah menyebutkan soal nama," tegas Rumadi.

Menurut dia, yang terpenting saat ini bagaimana masyarakat bisa lebih hati-hati dan selektif dalam mengundang penceramah, dan tidak lagi memperdebatkan soal ciri apalagi nama.

"Apa yang disampaikan bapak Presiden adalah pesan untuk semua kelompok, agar lebih hati-hati dalam mengundang penceramah. Bukan memperdebatkan soal ciri atau nama," jelas Rumadi.

Artikel ini telah tayang dengan judul: KSP: Pemerintah Tak Pernah Menyebut Nama-nama Penceramah Radikal

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!