YOGYAKARTA - Kepala Cabang PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Yogyakarta Dewi Diananingrum mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan investasi.
"Ketika investasi semakin digandrungi, penawaran investasi bodong maupun pialang ilegal bertambah pula," katanya dalam diskusi bersama media bertema "Geliat Perdagangan Berjangka di Tengah Isu Pialang Ilegal" di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, sudah ribuan situs pialang ilegal yang diblokir Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Masyarakat Berhati-Hati Dalam Lakukan Investasi
"Ada beragam modus pialang ilegal dalam melancarkan aksinya. Satu di antaranya ialah mengatasnamakan penawaran investasi berbentuk kontrak berjangka atau aset kripto," katanya.
Padahal itu bisa saja modus investasi palsu berbentuk member get member, skema piramida, skema ponzi atau money game. Memutar dana anggota tanpa melalui transaksi di bidang perdagangan berjangka komoditi (PBK).
Modus lain pialang illegal, kata Dewi, biasanya mereka menjanjikan pemasukan pasti, bagi untung (profit sharing), dan profit tinggi.
"Prinsip investasi ialah terdapat potensi untung namun tetap ada risiko. Jadi memang harus berhati-hati dalam melakukan investasi, khususnya di PBK. Sebelum bertransaksi, pastikan terlebih dahulu bahwa pialang yang menawarkan investasi sudah terdaftar resmi dan tidak melanggar regulasi Bappebti," katanya.
Sesuai aturan Bappebti Nomor 9 Tahun 2021 tentang Penerimaan Nasabah Secara Elektronik Online di Bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, pialang dalam melakukan penawaran harus menyampaikan profil perusahaan, risiko perdagangan, perjanjian pemberian amanat, dan peraturan perdagangan.
Dewi pun berpesan bahwa pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang investasi di perdagangan berjangka komoditi. Satu di antaranya media massa.
"Wartawan memegang peranan penting dalam mencerdaskan masyarakat, khususnya warga Yogyakarta melalui edukasi tentang manajemen dana, risiko, dan emosi dalam bertransaksi. Jangan sampai masyarakat menjadi korban investasi bodong," katanya.
Dewi juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya kepada RFB Yogyakarta, serta mengapresiasi kerja keras karyawan dan pemberitaan positif para awak media.
"Semoga semakin banyak orang yang melek investasi di perdagangan berjangka komoditi dan dapat menaikkan kesejahteraan masyarakat," kata Dewi.
BACA JUGA:
Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!