YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan bahwa vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) yang akan didistribusikan pemerintah ke daerah ini akan diprioritaskan untuk sapi perah, sapi yang menghasilkan susu.
"Kita sudah mengusulkan vaksin PMK, tapi kita tidak tahu turunnya berapa, akan tetapi dari pemerintah pusat itu memprioritaskan sapi perah dulu," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo di Bantul, Rabu seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Menurut dia, vaksin PMK diprioritaskan untuk sapi perah agar upaya meningkatkan ternak penghasil susu sapi lebih cepat di tengah upaya pemerintah dalam penanggulangan wabah PMK pada ternak yang kini sudah menjadi pandemi karena ditemukan di seluruh Indonesia.
Diprioritaskan Untuk Sapi Perah
"Karena sapi perah itu kan produksi langsung menurun drastis, dan untuk pemulihan produksi sapi perah waktunya lama. Kalau di Bantul sapi perah tidak begitu banyak, hanya 160 ekor yang di Bantul," katanya.
Meski demikian, kata dia, pihaknya juga telah mengusulkan vaksin PMK untuk sapi potong ke Kementerian Pertanian disamping untuk sapi perah, karena memang kasus PMK di daerah ini telah mencapai 973 kasus, dengan lima anak sapi atau pedet mati.
"Kalau sapi potong kita sudah usulkan, total populasi sapi Bantul sebanyak 72 ribu sekian, ada sapi bakalan, sapi dewasa, pedet-pedet (anak sapi) ada beberapa klasifikasi, tapi sudah kita usulkan semua," katanya.
Lebih lanjut, Joko Waluyo mengatakan, untuk pencegahan wabah PMK makin meluas, pihaknya terus melakukan pengawasan ternak yang didatangkan dari luar daerah, dan melakukan penanganan khusus kepada ternak yang suspek PMK.
"Kalau kita tidak punya pos lalu lintas ternak, dan pos lalu lintas ternak itu kewenangan provinsi, kita hanya pengawasan di jalan jalan tikus, karena terus terang Bantul itu sapi banyak dari daerah Wonosari Gunung Kidul, Wonogiri (Jawa Tengah), kita juga pengetatan pengawasan di pasar hewan," katanya.
BACA JUGA:
Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!