Pemerintah Mengampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Tangkapan layar siaran Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam kegiatan yang ditujukan untuk membudayakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). (ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pemerintah mengampanyekan gerakan masyarakat hidup sehat guna mencegah dan mengatasi masalah kesehatan masyarakat.

Dalam acara bertajuk "Membudayakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)" yang diikuti via daring dari Jakarta, Jumat, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengingatkan bahwa mencegah penyakit lebih baik dibandingkan dengan mengobati.

"Mencegah penyakit itu lebih baik dibanding mengobati, misalkan rutin jalan kaki untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah sakit jantung itu gratis, sementara bila sudah sakit jantung maka mengobatinya itu mahal," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Oleh karena itu, ia mengatakan, pemerintah terus mengedukasi masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat guna mencegah berbagai penyakit.

"Mengeluarkan biaya untuk hidup sehat akan jauh lebih murah bila dibandingkan (dengan) biaya untuk mengobati penyakit," katanya.

"Karena itu masyarakat harus membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat karena sangat bermanfaat bagi peningkatan kesehatan masing-masing individu dan keluarga," ia menambahkan.

​​​​​​Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Germas meliputi tujuh langkah, yakni melakukan aktivitas fisik, makan buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan jamban.

"Program ini harus merupakan gerakan yang berjalan di tingkat bawah, masyarakat yang harus membiasakan dan membudayakan kesadaran dan perilaku hidup sehat," kata Muhadjir.

Penerapan pola hidup bersih dan sehat tidak hanya menghindarkan diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain, tetapi juga bisa meningkatkan kualitas kesehatan dan produktivitas.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!