Cadangan Beras Kota Yogyakarta Sudah Terealisasi 26 Persen
Pengadaan cadangan beras untuk Kota Yogyakarta pada 2020 sebesar 15 ton, 12 April 2021 (Antara/Eka AR)

Bagikan:

Yogyakarta - Cadangan beras yang dimiliki Kota Yogyakarta untuk pemenuhan keperluan pada situasi darurat sampai dikala ini telah terealisasi 26,46 persen atau 31,7 ton dari sasaran 120 ton sesuai Aturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 22 Tahun 2019.

“Kami upayakan dalam waktu tiga atau empat tahun, target cadangan beras bisa direalisasikan secara tuntas. Tercapai 120 ton,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pengan Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, di dalam Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 22 Tahun 2019 tidak ditetapkan tenggat waktu pemenuhan cadangan beras yang harus dimiliki Kota Yogyakarta karena pengadaan cadangan beras disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

Namun yang pasti, lanjut Suyana, total pengadaan cadangan beras di Kota Yogyakarta akan diupayakan untuk terus ditambah dari tahun ke tahun.

“Pada 2020, kami menambah 15 ton cadangan beras,” katanya.

Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan kerja sama dengan PT Taru Martani untuk penyimpanan cadangan beras tersebut. Sebelumnya, perusahaan daerah itu jugas sudah melakukan penyimpanan cadangan beras milik Pemerintah DIY dan juga sejumlah kabupaten lain di DIY.

Cadangan beras itu akan diterapkan pada situasi darurat tertentu, di antaranya dikala terjadi kekurangan pangan, gejolak harga beras yang signifikan sampai berpotensi memunculkan kerawanan pangan di masyarakat.

Direktur Utama PT Taru Martani Nur Achmad Affandi mengatakan, beras yang disimpan tidak hanya ditumpuk di gudang tetapi diputar untuk kebutuhan pemberdayaan petani melalui gabungan kelompok tani (gapoktan).

Beras akan selalu baru

“Dengan demikian, beras akan selalu dalam kondisi baru dan petani pun memperoleh manfaat dari cadangan beras pemerintah. Gapoktan di wilayah bisa berkembang,” katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

"Beras yang benar-benar disimpan di gudang hanya sekitar 25 persen dan sisanya 75 persen dimanfaatkan untuk pemberdayaan gapoktan sehingga petani memiliki modal untuk menjalankan kegiatan pertanian,” katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang hadir dalam pengadaan cadangan beras tersebut mengapresiasi pola kerja sama penyimpanan beras yang dilakukan dengan PT Taru Martani. “Dengan penyimpanan yang dinamis, maka beras selalu dalam kondisi baru. Jika hanya disimpan di gudang justru akan rusak dan saat dibutuhkan tidak bisa dipakai,” katanya.