
YOGYAKARTA – Suasana khidmat dan penuh kebersamaan mewarnai peresmian kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Pleret, Bantul, hari ini (Ahas, 25/05/2025). Peresmian kantor yang dihadiri berbagai tokoh penting ini menandai babak baru pergerakan NU di tingkat kecamatan untuk lebih optimal dalam pelayanan umat dan penguatan tradisi keislaman Ahlussunnah wal Jamaah.
Hadir dalam kesempatan ini Senator DPD RI asal DIY, Dr. H. Hilmy Muhammad, M.A., bersama H. Riyanta selaku Ketua PCNU Bantul, Abdul Halim Muslih Bupati Bantul, anggota DPR RI Kaisar Abu Hanifah, anggota DPRD DIY Aslam Ridlo, anggota DPRD Bantul Yasmuri, seluruh jajaran Forkopimkap Pleret, para kiai sepuh seperti KH. Ihsanudin Muslim, KH. Abdul Mu’ti, KH. Hasan Asy’ari, serta KH. Jakfar Shodiq selaku Rois Syuriyah MWC NU Pleret. Turut hadir pula Dr. Imam Muhsin Ketua Tanfidziyah MWC NU Pleret, para ketua lembaga dan banom di bawah MWC Pleret.
BACA JUGA:
Dalam sambutannya, Dr. H. Hilmy Muhammad menegaskan bahwa hakikatnya perjuangan NU tidak sepenuhnya bergantung pada keberadaan fisik kantor, sebagaimana pelajaran berharga saat pandemi Covid-19 yang memaksa aktivitas dilakukan secara daring. Namun, keberadaan kantor ini tetap penting sebagai pusat koordinasi dan simbol kekuatan sosial masyarakat NU di Pleret.
“Sejatinya kita tidak membutuhkan banyak ruang atau kantor, sebab pelajaran dari Covid, kita bisa melakukan banyak aktivitas secara online. Namun hari ini kantor MWC Pleret sudah berdiri, dan bersama-sama kita sampaikan selamat. Sebagaimana Ka’bah didirikan Nabi Ibrahim menjadi tempat yang diberkahi, semoga kantor MWC ini dipenuhi berkah, dan menjadi pancaran hidayat untuk mengajak kepada kebaikan,” ungkap Gus Hilmy, sapaan akrabnya.
Pria yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta tersebut menambahkan bahwa kantor MWC NU harus bisa mencontoh peran pesantren yang tidak hanya bermanfaat bagi santri di dalamnya, tetapi juga masyarakat sekitar.
“Kalau NU itu kumpulan kiai, dan pondok NU itu bisa dirasakan manfaatnya oleh yang berada di pondok maupun masyarakat sekitarnya, kiranya kantor NU mestinya juga demikian. Maksudnya, keberadaan kantor ini harus benar-benar bisa menjadi daya penggerak masyarakat, sebagaimana keberadaan pondok pesantren. Masyarakat bisa tambah rajin dalam ibadahnya, tambah rukun, dan mau bekerja sama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut mengingatkan agar keberadaan kantor MWC bukan hanya untuk kepentingan administratif, melainkan harus menjadi tempat lahirnya gagasan-gagasan untuk kemaslahatan umat.
“Kantor ini jangan hanya menjadi tempat kumpul-kumpul atau rapat saja. Harus menjadi ruang lahirnya gagasan besar, solusi atas persoalan umat, serta menjadi titik temu antar elemen masyarakat untuk menjaga tradisi dan merawat harmoni,” tegas Gus Hilmy.
Sementara itu, Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih, menyampaikan apresiasi atas kerja keras MWC NU Pleret yang disebut sebagai salah satu yang paling maju di Kabupaten Bantul. Ia berharap, kehadiran para anggota DPR RI dan DPRD DIY yang hadir bisa ikut mempercepat pembangunan fasilitas MWC ke depan.
“Tadi disampaikan bahwa MWC NU Pleret ini paling maju se-Bantul. Maka kita bisa ikut bangga atas niat baik ini demi terwujudnya Kabupaten Bantul yang lebih baik, terutama untuk Kapanewon Pleret. Tadi Pak Kaisar sudah menyampaikan akan terlibat aktif dalam pembangunan kantor MWC ini, maka kami juga akan lebih aktif berpartisipasi, baik dari anggaran yang sudah dianggarkan maupun dari anggaran lain. Maka kita perlu yakin bahwa proyek ini pasti selesai, harus yakin. Harus optimis,” ujarnya.
Bupati Halim juga menyoroti tantangan besar pendidikan di era digital saat ini, di mana generasi muda, khususnya Gen Z, lebih banyak berinteraksi dengan gadget dan media sosial.
“Dalam kondisi ini, NU memiliki tanggung jawab untuk membimbing anak-anak agar kembali pada nilai-nilai yang kita yakini benar, yaitu pendidikan ala Ahlussunnah wal Jamaah. Termasuk ini menjadi tantangan bagi program-program MWC NU Pleret,” imbuhnya.
Program-program MWC NU Pleret pun terus berkembang, di antaranya telah berjalannya SD NU, layanan ambulance NU, dan koperasi MWC NU Pleret. Ke depan, MWC Pleret berencana membangun pondok pesantren, pendidikan diniyah formal, serta masjid MWC NU Pleret yang diharapkan menjadi pusat syiar Islam Aswaja di wilayah Bantul bagian timur.
Ketua MWC NU Pleret, Dr. Imam Muhsin, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung berdirinya kantor ini dan berharap sinergi antar lembaga, banom, serta masyarakat dapat terus terjaga untuk kemaslahatan bersama.
Peresmian kantor ini menjadi momentum penting bagi NU Pleret untuk memperkuat peran sosial keagamaan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi umat di kawasan Bantul.
Acara ditutup dengan pemotongan pita di depan gedung baru kantor MWC NU Pleret sebagai simbol peresmian penggunaan gedung tersebut. Pemotongan pita dilakukan oleh Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih dan didampingi seluruh tokoh yang hadir.