Yogyakarta - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Edi Priyono minta pemerintah setempat lebih selektif dalam memberikan bantuan bibit padi dan disesuaikan dengan keadaan lahan serta memastikan usulan dari petani.
Edi Priyo di Kulon Progo, Jumat, mengatakan mendapatkan keluhan dari petani di Kecamatan Panjatan yang menanam padi varietas Inpari Nutri Zinc yang mengancam kesuburan tanah.
BACA JUGA:
Petani di Kecamatan Panjatan sudah melaksanakan uji coba tanam bibit padi varietas Inpari Nutri Zinc, walhasil kurang memuaskan dan susah dipasarkan.
"Berdasarkan keluhan petani, varietas Inpari Nutri Zinc banyak menyerap unsur hara tanah, sehingga bila pengolahan lahan sawah tidak benar berpotensi tidak menyuburkan tanah atau menyebabkan tanah tandus. Kami berharap Pemkab Kulon Progo mengkaji ulang bantuan benih tersebut," kata Edi.
Kualitas varietas padi Inpari Nutri Zinc kurang baik
Menurut dia, varietas padi Inpari Nutri Zinc juga kurang bagus untuk meningkatkan produktivitas padi. Petani justru berharap bantuan benih berupa varietas Ciherang atau IR 64 yang produktivitasnya lebih tinggi, dan memiliki nilai jual tinggi atau pemasarannya lebih mudah dibanding Inpari Nutri Zinc.
"Petani di Panjatan berharap dibantu benih yang produksinya bagus, nilai jualnya tidak rendah," katanya.
Edi juga berharap pemkab menjamin ketersediaan pupuk agar petani bisa menggunakan dengan tepat waktu. Ketersediaan air juga harus di jaga. Kendala utama petani sekarang adalah kesulitan mendapat pupuk karena ada sistem pembelian pupuk secara tertutup.
"Petani kita ini dituntut untuk meningkatkan produksi, tapi di sisi lain kesulitan mendapatkan pupuk. Kami berharap ada keputusan diskresi bagaimana petani mendapat pupuk dengan mudah dan cepat supaya tidak mempengaruhi produksi," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha mengaku belum mendapat keluhan dan laporan atas dampak penanaman varietas Inpari Nutri Zinc. Inpari Nutri Zinc adalah varietas unggul yang baru diciptakan tentunya akan lebih baik.
"Jadi tidak benar kalau membuat tanah menjadi tandus," katanya.
Selain permintaan pembagian benih padi di Kulonprogo agar lebih selektif, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!