YOGYAKARTA - Guna menunjang penyediaan bibit unggul pengganti bagi induk yang tidak produktif secara swadaya guna meningkatkan daya saing produksi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggelar kontes Kambing Peranakan Etawa (PE) dan Sapi Peranakan Ongole (PO).
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugroho di Kulon Progo, Rabu, mengatakan program pelaksanaan kontes ternak ini secara rutin dilaksanakan setiap tahun bekerja sama dengan Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta yang dikemas pada HUT ke-70 Kabupaten Kulon Progo.
BACA JUGA:
Gelar Kontes Kambing PE Dan Sapi PO
"Tujuan kontes ini dalam rangka mendorong peternak memproduksi bibit ternak berkualitas," kata Aris saat memberikan sambutan dalam acara Kontes Kambing Peranakan Etawa dan Sapi Peranakan Ongole 2021 di Pasar Hewan Terpadu Pengasih.
Ia mengatakan, kontes tersebut juga ditujukan untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada peternak yang mengembangbiakan bibit ternak unggul. Selain itu, kontes ini untuk meningkatkan pendapatan peternak.
"Berdasarkan pengakuan peternak yang juara dalam kontes ini, harga ternaknya tidak hanya naik, tapi ganti harga. Kambing PE yang masih kecil umur 3 tahun sudah dihargai Rp35 juta. Tentu, kontes ini meningkatkan harga jual ternak," katanya.
Aris mengatakan jumlah ternak yang mengikuti kontes sebanyak 211 ekor, yang terdiri dari sapi 47 ekor, Kambing PE dewasa 100 ekor, Kambing PE anakan 64 ekor.
"Tim juri yang terlibat dalam lomba ini sangat profesional dan ahli di bidangnya," kata Aris yang dikutip VOI dari ANTARA.
Bupati Kulon Progo Sutedjo mengapresiasi terselenggaranya kontes Kambing PE dan Sapi PO 2021. Sedangkan masih dalam suasana pandemi COVID-19, kontes konsisten berjalan dengan menggunakan protokol kesehatan.
Dia mengatakan Kulon Progo yakni tempat agraris. Hal ini dapat diperhatikan dari PDRB 2021 dari sektor pertanian masih mendominasi, yaitu 14,56 persen, dan beberapa besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani. Sektor pertanian adalah sektor yang tak terdampak pandemi COVID-19.
"Pada masa pandemi COVID-19, sektor pertanian tumbuh positif, sehingga sektor pertanian menjadi perhatian utama Pemkab Kulon Progo," katanya.