Kimia Farma Ungkap Kemurkaan Erick Thohir, Petugas yang Gunakan Rapid Test Antigen Bekas Resmi di Pecat
Petugas yang Gunakan Rapid Test Antigen Bekas Resmi di Pecat. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara, PT Kimia Farma Tbk resmi memecat para oknum petugas tersebut. Diketahui oknum terlibat  kasus penggunaan kembali alat rapid test antigen di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

Selain pemecatan oknum petugas, Kimia Farma juga menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib untuk dapat diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku agar memberikan hukuman yang maksimal atas seluruh tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Kimia Farma berkomitmen melakukan evaluasi dan penguatan pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) untuk memastikan seluruh kegiatan operasional sesuai ketentuan yang berlaku, sebagai upaya pencegahan kejadian serupa tidak terulang kembali," ujar Corporate Secretary Kimia Farma, Ganti Winarno, dalam keterangan tertulisnya, Jumat 30 April.

Sebelummya Menteri BUMN Erick Thohir mengutuk keras dan menindak tegas oknum petugas Kimia Farma yang menggunakan alat bekas dalam tes cepat atau Rapid Test Antigen di bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

"Saya sendiri yang meminta semua yang terkait, mengetahui, dan yang melakukan dipecat dan diproses hukum secara tegas," ujar Erick Kamis 29 April.

Menurut Erick, aksi oknum tersebut harus diganjar hukuman yang sangat tegas. Erick tak habis pikir mengapa tindakan yang sangat tidak etis dan membahayakan kesehatan itu terjadi.

Menteri BUMN sendiri telah meminta jajarannya untuk menjalankan pemeriksaan secara menyeluruh. Menurutnya, ulah oknum itu mengkhianati pekerjaan pelayan publik di bidang kesehatan. Tidak cuma itu, dalam situasi yang serba perihatin ia menyesalkan masih ada orang yang mengambil peluang yang merugikan dan membahayakan nyawa orang lain

"Tentunya untuk sisi hukum, kita serahkan bersama kepada aparat yang berwenang. Tapi di sisi lain pemeriksaan secara prosedur maupun organisasi mesti dilakukan secara menyeluruh. Tak ada toleransi! Saya sendiri akan turun untuk melakukan evaluasi," kata Erick.

Ultimatum dari Erick Thohir

Erick pun kembali menegaskan bahwa dia sudah memberi ultimatum pada seluruh level di setiap perusahaan pelat merah untuk mematuhi core value BUMN, yakni Akhlak. Akhlak menjadi akronim dari nilai amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Tindakan di Kualanamu jelas berkebalikan dengan semangat dan nilai yang disepakati bersama BUMN.

"Tak ada toleransi bagi setiap pihak yang tidak sesuai dengan core value BUMN. Tak peduli siapa, apa jabatannya, semua yang melanggar silakan keluar. Khusus bagi kejadian di Kualanamu, kami mendukung aparatur hukum untuk memberi hukuman yang tegas," tegas Erick.

Menurut Menteri BUMN, cuma dengan konsistensi berpegang pada core value, karenanya BUMN dapat menempuh sasaran-sasaran yang dicanangkan. Untuk menempuh sasaran, ada progres yang semestinya dilewati. Dan apabila komponen dari pengerjaan itu ia harus memecat oknum yang tak pantas core value, karenanya hal itu telah menjadi konsekuensi.

"Kami di BUMN tak akan segan-segan! Jangan mencoba untuk melanggar, karena konsekuensinya tak hanya akan dipecat tapi langsung diproses hukum," ujar Erick.

Artikel ini sudah tayang di VOI.id, saatnya merevolusi pemberitaan!