Walau Sama-Sama Takut Gemuk, Ini Bedanya Anoreksia dan Bulimia
Ilustrasi (Annie Spratt/Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Mungkin Anda pernah mendengar ada orang yang sangat takut gemuk sehingga tak lagi bisa menikmati makanan. Istilah paling dikenal ialah anoreksia dan bulimia. Keduanya merupakan eating disorder atau gangguan makan yang dialami orang-orang sangat takut berat badannya naik lalu menjadi gemuk. Konsepnya sendiri sangat jauh dari diet sehat sehingga terbilang ekstrem dan berbahaya. 

Beberapa orang mungkin masih bingung membedakan anoreksia dan bulimia. Meski mirip dan sama-sama gangguan makan, sebenarnya ada perbedaan mencolok antara keduanya. Yuk ketahui apa sih bedanya? 

Anoreksia nervosa 

Selain gangguan makan, orang dengan anoreksia nervosa punya citra tubuh yang menyimpang. Mereka punya rasa takut yang parah tapi tak beralasan tentang kelebihan berat eating badan. 

Penderita anoreksia sangat takut gemuk sehingga mereka melakukan pola makan ketat dan tak masuk akal. Bahkan, ketika mereka sudah sangat kurus di bawah rata-rata pun, perasaan takut gemuk itu selalu muncul sehingga membuat orang-orang ini tampak seperti tinggal tulang. 

Agar tidak ‘gemuk’ apa yang mereka lakukan adalah tidak pernah makan, melewatkan banyak waktu makan, hanya mengonsumsi makanan sesedikit mungkin yang tidak masuk akal, selalu berpikiran buruk tentang bentuk tubuhnya sendiri, menghindari makan depan orang lain, dan berolahraga berlebihan.

Efek dari pola makan ekstrem tersebut, orang anoreksia seringkali memiliki berat badan jauh di bawah normal (underweight), beberapa malah sampai terlihat mengerikan.

Mereka pun rentan mengalami tulang keropos, otot mengecil, rambut dan kuku rapuh, tekanan darah rendah, anemia, selalu lelah setiap saat, tidak pernah menstruasi, bahkan bisa menyebabkan kerusakan pada berbagai organ tubuh.

Bulimia nervosa 

Bedanya dengan anoreksia, orang dengan bulimia punya kecenderungan makan berlebihan tapi diikuti dengan rasa bersalah yang luar biasa. Biasanya mereka akan mengeluarkan kembali makanan yang sudah masuk ke mulutnya, muntah paksa atau langsung buang air besar yang bantuan obat pencahar. 

Orang dengan bulimia sering merasa ingin makan banyak sampai sakit perut. Kebiasaan makan ini jarang ditunjukkan pada orang lain, sebab mereka memilih makan sendirian. Setelah makan, biasanya mereka akan ke kamar kecil untuk mengeluarkan makanan dari perutnya. Kebiasaan lain ialah berolahraga berlebihan setelah makan dan selalu khawatir soal berat badan. 

Dampak buruk dari bulimia yang bisa terjadi antara lain radang dan nyeri karena terpapar asam lambung, pembengkakan kelenjar air liur, gigi rusak, kekurangan cairan, sistem pencernaan terganggu, bahkan sampai menyebabkan serangan jantung.  

Artikel ini sudah tayang di VOI dengan judul: Meski Sama-Sama Takut Gemuk, Ini Bedanya Anoreksia dan Bulimia, saatnya merevolusi pemberitaan!